Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Rekomendasi Saham AKR Corporindo (AKRA) setelah Terdepak dari LQ45

Prospek AKRA ke depan juga cukup menjanjikan dengan kemungkinan volume distribusi minyak dan bahan kimia yang tinggi di segmen industrial dan ritel.
Entitas anak PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA) pengelola KEK JIIPE, PT Berkah Kawasan Manyar Sejahtera (BKMS), dan PT Freeport Indonesia (PTFI) menandatangani perjanjian sewa tanah jangka panjang./ AKRA.
Entitas anak PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA) pengelola KEK JIIPE, PT Berkah Kawasan Manyar Sejahtera (BKMS), dan PT Freeport Indonesia (PTFI) menandatangani perjanjian sewa tanah jangka panjang./ AKRA.

Bisnis.com, JAKARTA - Bursa Efek Indonesia (BEI) mengubah komposisi saham dalam indeks LQ45 untuk periode Februari-Juli 2022. Dalam perubahan tersebut, beberapa saham terdepak dari indeks ini, salah satunya PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA).

Head of Research Henan Putihrai Sekuritas Robertus Yanuar Hardy mengatakan, pihaknya tetap merekomendasikan buy saham AKRA dengan target harga di Rp1.070.

"Target harga ini tidak berubah dari sebelumnya, mengingat kinerja perseroan di 2021 yang baik," kata Robertus dalam risetnya, dikutip Kamis (27/1/2022).

Dia melanjutkan, prospek AKRA ke depan juga cukup menjanjikan dengan kemungkinan volume distribusi minyak dan bahan kimia yang tinggi di segmen industrial dan ritel.

Sebagaimana diketahui, AKRA menargetkan untuk membangun hingga 25 stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) baru BP-AKR, mengingat penetrasi jumlah SPBU di Indonesia masih rendah.

Robertus melanjutkan, untuk meminimalkan biaya pembebasan lahan dan proses pembukaan SPBU, AKRA terbuka untuk bekerja sama dengan pemilik tanah yang ada di lokasi strategis. Henan Putihrai Sekuritas melihat rencana tersebut dapat dimanfaatkan lebih lanjut untuk memaksimalkan keuntungan perseroan di masa depan.

"Kami juga merekomendasikan perusahaan karena kepemilikannya dan eksposur dalam beberapa aset strategis, seperti Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik, JIIPE," ucapnya.

Kawasan industri JIIPE ini diharapkan dapat berkontribusi 30-35 persen ke laba bruto konsolidasi perseroan di masa depan, dari 19 persen di tahun 2021.

Selain dari penjualan tanah dan penyewaan, jasa utilitas seperti listrik, air, pengolahan limbah, juga diharapkan dapat berkontribusi signifikan ke pendapatan berulang perseroan.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper