Bisnis.com, JAKARTA — Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini diprediksi masih akan mendapat banyak tekanan dari kekhawatiran akan terjadinya Perang Dunia ke 3 jika Rusia bersama China dan Korea Utara, jadi menyerang Ukraina yang didukung AS dan negara NATO serta kekhawatiran kenaikan suku bunga AS.
Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang menyebutkan setelah sempat digadang-gadang positif selama jam perdagangan Indeks DJIA sempat menguat 518 poin atau 1,51 persen, tetapi karena ada kekhawatiran geopolitik jadi balik tertekan Indeks DJIA justru ditutup turun sebesar 129,64 poin atau 0,38 persen.
"Jika dikombinasikan dengan kembali jatuhnya harga timah sebesar 1,85 persen, emas turun 1,62 persen dan EIDO kembali turun sebesar 1,17 persen berpotensi menjadi sentimen negatif penekan indeks bagi perdagangan di Bursa Indonesia Kamis ini," ujar Edwin dalam riset harian, Kamis (27/1/2022).
Selain itu kembali menggilanya gelombang kasus baru akibat Covid-19 menimbulkan potensi level PPKM dinaikkan ke Level 3 jika korban baru Covid-19 terus meningkat. Hal ini juga akan membebani gerak IHSG.
Pada hari ini, Edwin memperkirakan IHSG akan bergerak di kisaran 6.551 - 6.646. Sementara itu, nilai tukar rupiah berpotensi bergerak di 14.300 - 14.430.
Adapun, rekomendasi saham Edwin hari ini untuk strong sell TINS, dan Buy MIKA, ICBP, BBCA, AGII, BRPT, PRIM.
Baca Juga
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.