Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Dibuka Menguat, Indeks Dolar AS Terkoreksi

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berada di level Rp14.312 naik, 23 poin atau 0,16 persen dari level penutupan sebelumnya.
Karyawati menghitung uang rupiah di kantor cabang Bank KB Bukopin Syariah di Jakarta, Selasa (21/12/2021). Bisnis/Himawan L Nugraha
Karyawati menghitung uang rupiah di kantor cabang Bank KB Bukopin Syariah di Jakarta, Selasa (21/12/2021). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Nilai tukar rupiah menguat menjelang akhir Februari. Meski demikian, setiap penutupan, rupiah rawan terkoreksi.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dibuka menguat pada pembukaan perdagangan hari ini, Senin (24/1/2022). Rupiah menguat 0,16 persen terhadap dolar AS.

Berdasarkan data Bloomberg di pasar spot, per pukul 09.05 WIB, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berada di level Rp14.312, naik 23 poin dari level penutupan sebelumnya yakni 14.325.

Di sisi lain, indeks dolar AS terpantau menguat ke level 95,69. Pada awal perdagangan indeks tersebut turun 0,05 poin atau 0,06 persen.

Direktur MMC Asset Management Edwin Sebayang mengatakan rupiah hari ini akan bergerak pada rentang Rp14.260 sampai dengan Rp14.390.

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi memperkirakan rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup menguat tipis di rentang Rp14.310 - Rp14.370 per dolar AS.

Menurutnya imbal hasil Treasury AS mundur dari tertinggi multi-tahun. Namun, imbal hasil AS naik, didorong oleh ekspektasi pasar bahwa The Fed akan mengetatkan kebijakan moneter lebih cepat dari yang diantisipasi.

Kemudian dari domestik, Ibrahim menyampaikan Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo optimis ekonomi Indonesia tumbuh dalam rentang 4,7 persen hingga 5,5 persen pada 2022 sejalan dengan akselerasi konsumsi swasta dan investasi. 

“Perkiraan ini di tengah belanja fiskal pemerintah dan ekspor yang tetap terjaga, meski risiko kenaikan kasus Covid-19 perlu terus diwaspadai,” ujar Ibrahim. 

Ibrahim melanjutkan, proyeksi tersebut juga didukung oleh mobilitas yang terus meningkat, sejalan dengan akselerasi vaksinasi, pembukaan ekonomi yang semakin luas dan stimulus kebijakan yang berlanjut. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper