Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi terkoreksi secara teknikal untuk mengisi gap yang pernah terjadi pada pergerakan tahun lalu.
CEO Kanaka Hita Solvera Wijen Pontus menyatakan ada beberapa gap yang terjadi pada perdagangan tahun lalu. Salah satunya adalah perdagangan antara 29-30 September 2021 antara level 6.126 hingga 6.174.
Lalu level 5.395-5.412 antara 9-10 November 2020 dan 5.057 sampai 5.054 pada 9-13 Oktober 2020. Menurutnya cepat atau lambat gap perdagangan akan terisi. Sebab ada tiga sentimen yang wajib diperhatikan yaitu percepatan tapering, efek omicron dan kenaikan suku bunga oleh The Fed.
Wijen mengatakan faktor terakhir bisa menjadi katalis negatif bagi penurunan harga komoditas seperti emas dan minyak. Begitu juga dengan pelemahan pasar modal dan harga aset kripto.
Terkait dampak omicron, Wijen menilai harus menjadi perhatian khusus untuk saat ini karena ketidakpastian yang tinggi. “Omicron dikhawatirkan akan menggangu pertumbuhan ekonomi. Kondisi ini tentunya menjadi katalis negatif bagi bursa global dan domestic,” sebutnya dikutip Selasa (11/1/2022).
Menurutnya investor harus memahami betul arah proyeksi jangka pendek, menengah, dan panjang untuk setiap skenario IHSG. Selain itu, investor disarankan mengurangi agresifitas transaksi dan fokus pada saham-saham dengan fundamental solid.
Baca Juga
Adapun IHSG ditutup melemah pada perdagangan Selasa (11/1/2022). Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 15.00 WIB IHSG parkir pada posisi 6.647,97 atau turun 0,64 persen. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada rentang 6.636,5-6.727,76.
Tercatat, 135 saham menguat, 426 saham melemah dan 128 saham bergerak ditempat. Investor asing tercatat masih membukukan aksi net foreign buy Rp1,04 triliun.
Saham PT Sentral Mitra Informatika Tbk (LUCK) menjadi top losers teratas dengan koreksi 6,94 persen ke harga Rp402. Menyusul di belakangnya adalah PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) dan PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) dengan koreksi masing-masing sebesar 6,9 persen dan 6,72 persen.