Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Rawan Koreksi, Investor Bisa Gunakan Strategi Ini

Investor disarankan mengurangi agresifitas transaksi dan fokus pada saham-saham dengan fundamental solid.
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (21/12/2021). Bisnis/Suselo Jati
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (21/12/2021). Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi terkoreksi secara teknikal untuk mengisi gap yang pernah terjadi pada pergerakan tahun lalu.

CEO Kanaka Hita Solvera Wijen Pontus menyatakan ada beberapa gap yang terjadi pada perdagangan tahun lalu. Salah satunya adalah perdagangan antara 29-30 September 2021 antara level 6.126 hingga 6.174.

Lalu level 5.395-5.412 antara 9-10 November 2020 dan 5.057 sampai 5.054 pada 9-13 Oktober 2020. Menurutnya cepat atau lambat gap perdagangan akan terisi. Sebab ada tiga sentimen yang wajib diperhatikan yaitu percepatan tapering, efek omicron dan kenaikan suku bunga oleh The Fed.

Wijen mengatakan faktor terakhir bisa menjadi katalis negatif bagi penurunan harga komoditas seperti emas dan minyak. Begitu juga dengan pelemahan pasar modal dan harga aset kripto.

Terkait dampak omicron, Wijen menilai harus menjadi perhatian khusus untuk saat ini karena ketidakpastian yang tinggi. “Omicron dikhawatirkan akan menggangu pertumbuhan ekonomi. Kondisi ini tentunya menjadi katalis negatif bagi bursa global dan domestic,” sebutnya dikutip Selasa (11/1/2022).

Menurutnya investor harus memahami betul arah proyeksi jangka pendek, menengah, dan panjang untuk setiap skenario IHSG. Selain itu, investor disarankan mengurangi agresifitas transaksi dan fokus pada saham-saham dengan fundamental solid.

Adapun IHSG ditutup melemah pada perdagangan Selasa (11/1/2022). Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 15.00 WIB IHSG parkir pada posisi 6.647,97 atau turun 0,64 persen. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada rentang 6.636,5-6.727,76.

Tercatat, 135 saham menguat, 426 saham melemah dan 128 saham bergerak ditempat. Investor asing tercatat masih membukukan aksi net foreign buy Rp1,04 triliun.

Saham PT Sentral Mitra Informatika Tbk (LUCK) menjadi top losers teratas dengan koreksi 6,94 persen ke harga Rp402. Menyusul di belakangnya adalah PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) dan PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) dengan koreksi masing-masing sebesar 6,9 persen dan 6,72 persen.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper