Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Cemaskan Ledakan Omicron, Harga Emas Terkerek Lagi

Kenaikan kasus Covid-19 secara global membuat harga emas relatif mendapat dukungan karena kembali dominan menjadi aset lindung nilai ketika tidak ada kepastian di pasar.
Emas batangan 24 karat ukuran 1oz atau 1 ons, setara 28,34 gram. Harga emas mengalami pergerakan ekstrim pada pekan ini yang mana sempat turun ke level US$1.800 per ons beberapa hari setelah memecahkan rekor harga tertinggi./Bloomberg
Emas batangan 24 karat ukuran 1oz atau 1 ons, setara 28,34 gram. Harga emas mengalami pergerakan ekstrim pada pekan ini yang mana sempat turun ke level US$1.800 per ons beberapa hari setelah memecahkan rekor harga tertinggi./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Harga emas kembali naik setelah bergerak di atas kisaran US$1.800 pada perdagangan Rabu (5/1/2022). Penguatan disebabkan oleh pertumbuhan kasus Covid-19 secara global yang masih tinggi, lebih dari 1,4 juta kasus dalam 1 hari.

Pada perdagangan Rabu (5/11/2021) sesi Asia, harga emas Comex naik 3,50 poin atau 0,19 persen ke US$1.818,10 per troy ons. Sementara itu, harga emas spot naik 4,01 poin atau 0,22 persen ke US$1.818,61 per troy ons.

Tim Riset ICDX mengatakan, kenaikan kasus Covid-19 yang cukup tajam di dunia tersebut kembali menyumbangkan kekhawatiran terhadap pasar, sehingga mendorong ketakutan bahwa akan ada ledakan kasus Covid-19 lagi dan membuat perubahan kebijakan stimulus dan suku bunga AS kembali terhambat.

“Oleh hal tersebut, membuat harga emas relatif mendapat dukungan karena aset emas yang kembali dominan menjadi aset lindung nilai ketika tidak ada kepastian di pasar,” jelasnya dalam riset harian.

Dengan pergerakan harga emas yang kembali melonjak, ICDX memprediksikan support terdekat yang perlu diperhatikan berada di area US$1.807 hingga ke area US$1.800 per ons.

Sementara itu, untuk resistensi terdekatnya berada di kisaran US$1.820 hingga ke area US$1.829. Adapun, support terjauh harga emas berada di areal US$1.790 sementara resistensi terjauhnya berada di areal US$1.840 per troy ons.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper