Bisnis.com, JAKARTA – PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) telah menyelesaikan Penawaran Umum Terbatas (PUT) dalam rights issue pada Selasa (4/1/2022).
Mengutip pengumuman Bursa Efek Indonesia, masa perdagangan HMETD Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS-R) berlangsung pada tanggal 28 Desember 2021-4 Januari 2022.
"Terhitung mulai tanggal 5 Januari 2022, BRMS-R tidak lagi diperdagangkan dan Efek tersebut dikeluarkan dari Daftar Efek yang tercatat di PT Bursa Efek Indonesia," papar Bursa.
BRMS dalam rights issue menerbitkan hingga 23.630.673.389 saham baru dengan harga Rp70 per saham. Dengan demikian, BRMS meraih dana Rp1,65 triliun.
CEO Bumi Resources Minerals Suseno Kramadibrata menjelaskan penggunaan dana hasil transaksi PUT tersebut adalah, pertama sekitar US$24 juta untuk aktivitas pengeboran di beberapa prospek emas demi menambah cadangan bijih emas, sekitar 10 juta ton bijih, di lokasi tambang Motomboto, Gorontalo.
Kedua, sekitar US$29 juta untuk membangun satu pabrik pengolahan bijih emas dengan kapasitas 2.000 ton bijih per hari di Gorontalo.
Baca Juga
Ketiga, sekitar US$24 juta untuk membangun infrastruktur jalan tambang sepanjang lebih dari 30 kilometer dengan lebar 12 meter, dan fasilitas jembatan sepanjang 75 meter, dari Pelabuhan Tombolilato ke lokasi tambang Gorontalo.
Keempat, sekitar US$21 juta untuk membangun fasilitas pendukung proyek tambang. Kelima, sebanyak-banyaknya US$10 juta untuk membangun fasilitas pengolahan limbah, termasuk fasilitas pengeringan limbah bijih, tailing dam, dan detoxification plant.
Keenam, sekitar US$3 juta untuk pembelian alat-alat berat, perlengkapan, dan peralatan tambang.
Suseno berharap pada awal 2024 BRMS dapat mulai mengoperasikan satu pabrik di Gorontalo untuk memproduksi emas. Cadangan bijih juga diharapkan akan meningkat dengan aktivitas pengeboran dibeberapa prospek emas di Gorontalo.
Lebih lanjut, Suseno mengatakan BRMS optimistis pada semester pertama 2024 BRMS sudah dapat mengoperasikan tiga pabrik di Palu dan satu pabrik di Gorontalo untuk memproduksikan emas.
“Tiga pabrik di Palu memiliki kapasitas total 8.500 ton bijih per hari, sedangkan satu pabrik di Gorontalo memiliki kapasitas 2.000 ton bijih per hari,” jelasnya dalam siaran pers, Rabu (15/12/2021).
Suseno menambahkan, setelah berdiskusi lebih lanjut dengan tim manajemen Perusahaan, konsultan keuangan, beberapa pemegang saham, dan para pembeli siaga, BRMS juga memutuskan untuk tidak mengikutsertakan waran dalam transaksi PUT ini.
“Dana yang kami terima dari transaksi PUT pertama beserta konversi waran-warannya dan PUT kedua sudah mencukupi untuk mendanai pengembangan proyek-proyek tambang emas kami di Palu dan Gorontalo. Untuk saat ini, kami telah mendapatkan pendanaan jangka pendek yang diperlukan untuk mengoperasikan proyek-proyek tambang emas kami yang ada,” ujarnya.
Pada penutupan perdagangan Selasa (4/1/2022), saham BRMS naik 3,57 persen atau 4 poin menjadi Rp116. Kapitalisasi pasarnya mencapai Rp15,71 triliun dengan valuasi PER 81,08 kali. Setahun terakhir, saham BRMS naik 85,78 persen.