Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jokowi Buka Bursa pada 2022, Ketua OJK Sebut Tantangan Utama Pasar Modal

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso menyampaikan sejumlah tantangan eksternal dan internal terhadap industri pasar modal.
Layar menampilkan Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso saat berbicara di acara Bisnis Indonesia Business Challenges 2022 secara virtual di Jakarta, Rabu (15/12/2021). Bisnis/Abdurachman
Layar menampilkan Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso saat berbicara di acara Bisnis Indonesia Business Challenges 2022 secara virtual di Jakarta, Rabu (15/12/2021). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso menyebut pasar modal Indonesia akan menghadapi beberapa tantangan pada 2022.

Dia mengatakan, pencapaian pasar modal sepanjang 2021 tidak membuat pihaknya berpuas diri, karena banyak tantangan yang akan dihadapi di 2022.

"Pertama, ada varian baru omicron di beberapa negara. Ini menjadi perhatian. Kedua, kita mempunyai pembiayaan proyek strategis yg jumlahnya cukup besar, yang harus kita pikirkan, bagaimana pembiayaan, terutama infrastruktur termasuk bagaimana kita menciptakan lapangan kerja," ujar Wimboh dalam pembukaan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) 2022, Senin (3/1/2022).

Adapun, prosesi pembukaan perdagangan BEI pada 2022 dilakukan oleh Presiden RI Joko Widodo.

Tantangan selanjutnya menurut Wimboh adalah normalisasi kebijakan negara maju. Menurutnya, hal ini tidak boleh diabaikan karena inflasi di beberapa negara telah meningkat tajam.

Tantangan keempat, adalah agenda global penurunan emisi karbon. Indonesia, kata dia, memiliki komitmen untuk penurunan emisi karbon. Selanjutnya, adalah tantangan digitalisasi, karena ada ekses yang menurutnya harus ditangani.

Terakhir, dia menilai Indonesia perlu memikirkan sumber pertumbuhan ekonomi baru. Pasalnya, penduduk Indonesia bertambah banyak, tetapi, suatu saat akan over capacity.

"Ini bagaimana kita bisa menghadapi itu. Ini semua sudah menjadi agenda presidensi indonesia di G-20, sehingga pasar modal harus menjawab tantangan itu," ujarnya.

Dia menuturkan pihaknya tetap optimistis tantangan tersebut dapat dikelola dengan baik, mengingat Indonesia mempunyai modal yang cukup besar berupa jumlah penduduk yang besar, sumber daya yang besar, dan sumber daya nasional yang belum diolah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper