Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo akan membuka perdagangan Bursa Efek Indonesia tahun 2022 pada hari ini, Senin 3 Januari 2022. Hal ini sekaligus menjadi prosesi pembukaan target BEI mencapai 10 juta investor pada 2022.
Presiden Jokowi dijadwalkan akan melakukan penekanan layar sentuh sebagai tanda pembukaan perdagangan BEI tahun 2022 pada pukul 08.57 WIB, kemudian menyampaikan pidato pukul 09.10 WIB.
Adapun, Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso dan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dijadwalkan akan menyampaikan laporan sebelum Presiden Jokowi.
Sementara itu, PT Bursa Efek Indonesia menargetkan jumlah investor di pasar modal dapat menembus 10 juta Single Investor Identification pada 2022.
Direktur Utama BEI Inarno Djajadi mengatakan pertumbuhan jumlah investor di pasar modal pada 2021 sangat luar biasa. Khusus untuk pertumbuhan investor saham saja pertumbuhannya lebih dari 100 persen.
“Dari sisi permintaan, untuk tahun depan memang dari sisi persentase mungkin agak berat tapi kami harapkan dari sisi absolutnya bisa meningkat. Insyaallah 2022 [jumlah investor] bisa mencapai 10 juta lebih, itu target mudah-mudahan bisa tercapai,” kata Inarno dalam Konferensi Pers Penutupan Perdagangan BEI Tahun 2021, Kamis (30/12/2021).
Baca Juga
Direktur Utama Kustodian Sentral Efek Indonesia Uriep Budhi Prasetyo menambahkan pertumbuhan investor ke depannya masih prospektif karena Indonesia memiliki bonus demografi usia produktif. Dengan sejumlah sosialiasi dan edukasi mengenai pasar modal tentunya inklusi keuangan juga akan semakin mendalam.
“Secara umum, di era digital ini kami melihat generasi produktif sudah banyak yang masuk ke industri pasar modal. Tantangan berikutnya adalah bagaimana efisiensi industri ini membuat transaksi juga bertambah seiring dengan bertambahnya jumlah investor,” kata Uriep.
Berdasarkan data KSEI per 29 Desember 2021, jumlah investor di pasar modal Indonesia meningkat 92,7 persen menjadi 7,48 juta investor dari posisi akhir 2020 sebanyak 3,88 juta investor. Jumlah ini meningkat hampir 7 kali lipat dibandingkan 2017.