Bisnis.com, JAKARTA - Perdagangan Bursa Efek Indonesia periode 2021 akan ditutup Presiden RI Joko Widodo pada Kamis (30/12/2021). Adapun, perdagangan BEI kembali dibuka pada Senin, 3 Januari 2022, oleh Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin.
Dalam susunan acara Penutupan Perdagangan BEI Tahun 2021, Jokowi akan menutup perdagangan sekitar pukul 15.00 WIB, yang kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan sertifikat.
Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso dan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dijadwalkan akan menyampaikan laporan sebelum Presiden Jokowi.
"Selanjutnya, Presiden Joko Widodo akan menyampaikan pidato pukul 15.10-15.30," seperti dikutip dari undangan Bursa Efek Indonesia.
Adapun, kinerja BEI cenderung postif pada 2021. Per Rabu (29/12/2021), indeks harga saham gabungan (IHSG) meningkat 10,4 persen secara year to date (ytd) ke level 6.600,67. Indeks sempat mencapai rekor tertinggi 6.754,46.
Data dari Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat, sejak akhir tahun 2020 hingga 17 Desember 2021, jumlah Single Investor Identification (SID) investor pasar modal Indonesia tumbuh 89,58 persen menjadi 7,3 juta SID.
Jumlah tersebut merupakan jumlah SID terkonsolidasi yang terdiri dari investor saham, surat utang, reksa dana, surat berharga negara (SBN) dan jenis efek lain yang tercatat di KSEI, dengan komposisi 3,4 juta SID yang memiliki aset saham, 6,7 juta SID memiliki aset reksa dana dan 607.000 SID memiliki aset SBN.
Sementara itu, Pembukaan Perdagangan BEI Tahun 2022 akan dilangsungkan pada Senin, 3 Januari 2021. Peresmian pembukaan akan dilakukan oleh Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin.