Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sentimen Mulai Sepi, Harga Emas Stabil di Kisaran US$1.800

Harga emas menuju ke koreksi tahunan pertamanya dalam 3 tahun seiring dengan pengetatan kebijakan moneter yang dilakukan sejumlah bank sentral untuk menekan inflasi.
Karyawan menunjukan replika emas logam mulia di Butik Antam, Jakarta, Selasa (8/9/2020). Harga emas PT Aneka Tambang Tbk. pada hari perdagangan Selasa (8/9/2020) menurun dibandingkan dengan perdagangan hari sebelumnya. Bisnis/Himawan L Nugraha
Karyawan menunjukan replika emas logam mulia di Butik Antam, Jakarta, Selasa (8/9/2020). Harga emas PT Aneka Tambang Tbk. pada hari perdagangan Selasa (8/9/2020) menurun dibandingkan dengan perdagangan hari sebelumnya. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Harga emas terpantau stabil seiring dengan optimisme pasar akhir tahun mendorong lonjakan di pasar saham AS.

Keyakinan pasar tersebut seiring dengan kemampuan pemulihan ekonomi yang dapat menekan sentimen varian Omicron dan pengetatan kebijakan moneter.

Dilansir dari Bloomberg pada Selasa (28/12/2021), harga emas di pasar Spot terpantau turun 0,1 persen ke level US$1.801,09 per troy ounce setelah sempat menguat 0,1 persen di Singapura. Adapun, sepanjang tahun ini, harga logam mulia tercatat terkoreksi hampir 5 persen secara year to date.

Harga emas menuju ke koreksi tahunan pertamanya dalam 3 tahun seiring dengan pengetatan kebijakan moneter yang dilakukan sejumlah bank sentral untuk menekan inflasi. Sementara itu, para investor juga memantau ancaman varian Omicron terhadap kegiatan ekonomi.

Pemerintah Inggris menyebutkan pihaknya tidak akan kembali memperketat mobilitas masyarakatnya sebelum akhir tahun meski angka penyebaran kembali meningkat. Sementara itu, AS memotong waktu isolasi mandiri untuk warga yang terkena virus corona dari 10 hari menjadi 5 hari.

Madhavi Mehta, Senior Analyst Kotak Securities Ltd, menjelaskan pergerakan harga emas saat ini mencerminkan stabilitas indeks dolas AS dan imbal hasil obligasi ditengah minimnya sentimen pada akhir tahun.

“Kekhawatiran terhadap virus corona mulai berkurang, tetapi kenaikan angka kasus positif dan kebijakan pembatasan mobilitas masih akan diperhatikan pasar,” jelasnya dikutip dari Bloomberg.

Sementara itu, CEO Singapore Precious Metals Exchange, Victor Foo menuturkan, pergerakan emas diprediksi akan cenderung sideways di kisaran US$1.750 hingga US$1.829 per troy ounce. Menurutnya, harga emas akan menguji level resistance di kisaran US$1.815 dan cenderung sulit naik jika dolar AS tidak melemah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper