Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Rekomendasi Harga Saham Indosat ISAT setelah Merger

Saham Indosat semakin prospektif seiring dengan rencana merger dengan Tri pada awal 2022.
Warga beraktivitas di gerai Indosat Ooredoo, Jakarta, Rabu (16/9/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Warga beraktivitas di gerai Indosat Ooredoo, Jakarta, Rabu (16/9/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - PT Indosat Tbk. (ISAT) rencananya akan meresmikan merger dengan PT Hutchison 3 Indonesia pada 4 Januari 2022. Berapa target harga bagi ISAT nantinya?

Analis Henan Putihrai Steven Gunawan optimistis harga saham ISAT bakal meningkat hingga ke level Rp8.000. Maka itu, dia merekomendasikan beli bagi operator kuning tersebut. Menurutnya, dengan merger tersebut kinerja perseroan bakal terdorong lebih baik.

"Segmentasi target konsumer mereka berbeda, jadi bauran produk telekomunikasi yang dibikin oleh entitas paska merger [Indosat Ooredoo Hutchison], akan memberikan benefit bagi konsumer," katanya kepada Bisnis pada Senin (27/12/2021).

Steven menambahkan sinergi konsolidasi akan lebih cepat bagi keduanya. Sebab, merger kedua operator telah memperoleh dukungan dari Pemerintah. Selain itu, juga memanfaatkan teknologi jaringan, baik dari sisi Indosat maupun H3I.

Meski demikian, perlu diperhatikan jika secara bottom line H3I masih membukukan rugi bersih sampai dengan kuartal III/2021. Adapun jumlah kerugian mencapai Rp3,95 triliun atau naik dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp3,66 triliun.

Menanggapi hal tersebut, Steven menjelaskan bahwa bila ditelaah secara EBITDA, Tri masih mencetak keuntungan. Adapun totalnya mencapai Rp8,1 triliun. Oleh sebab itu, merger kedua operator tidak menghadapi hambatan karena secara operasional perseroan masih untung.

Lebih lanjut, Steven menyatakan jika rugi Tri itu karena beban depresiasi saja atau cuma beban akunting. Sementara itu, dia yakin setelah merger entitas baru akan mencetak profit.

"Merger tetap akan mendatangkan benefit, dengan benefit maksimal dapat diperoleh antara 2024 hingga 2026. Adapun laba sebelum pajak pada periode itu kami perkirakan Rp4,5 triliun sampai dengan Rp6 triliun," katanya.

Sementara pada periode 2022 sampai dengan 2023, dia perkirakan laba operasional dapat bertumbuh sebesar 39,3 persen dan 87,9 persen menjadi Rp5,3 triliun dan Rp9,9 triliun.

Pada sesi I hari ini, saham ISAT naik 4,52 persen atau 250 poin menjadi Rp5.775. Kapitalisasi pasarnya mencapai Rp31,38 triliun dengan valuasi PER 4,06 kali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper