Bisnis.com, JAKARTA - Rupiah dibuka menguat di hadapan dolar Amerika Serikat (AS) pada pembukaan perdagangan pagi ini, Jumat (24/11/2021).
Berdasarkan data Bloomberg pukul 09.04 pada Jumat (24/11/2021), mata uang Garuda menguat 0,36 persen atau 51 poin ke level Rp14.182 per dolar AS.
Rupiah dibuka menguat bersama mata uang Asia lainnya, yakni yen Jepang yang menguat 0,03 persen, won Korea Selatan 0,07 persen, peso Filipina 0,06 persen, dan ringgit Malaysia 0,04 persen. Dengan penguatan ini, rupiah berhasil menjadi mata uang paling perkasa di Asia.
Mengutip Antara, Jumat (24/12/2021), menjelang liburan dan long weekend yang diperpanjang di Amerika Serikat, sebagian besar mata uang utama bertahan pada kisaran sempit.
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya, turun tipis 0,08 persen pada 96,031 pada akhir perdagangan Kamis (23/12/2021) waktu setempat. Indeks tetap mendekati level tertinggi 16 bulan yang dicapai akhir bulan lalu.
"Kekhawatiran tentang tingkat keparahan varian Omicron memudar, yang mendorong permintaan untuk mata uang dan kelas aset yang lebih berisiko sementara menekan tempat berlindung yang aman (safe haven) seperti dolar AS, yen Jepang, dan obligasi pemerintah," George Vessey, ahli strategi Western Union Business Solutions.
Baca Juga
Berita optimistis tentang vaksin dan rawat inap terkait Omicron juga membantu meningkatkan selera investor terhadap risiko, mengangkat saham dan mendorong imbal hasil obligasi pemerintah AS lebih tinggi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News