Bisnis.com, JAKARTA – PT Timah Tbk. (TINS) tengah fokus pada pengembangan smelter Ausmelt Furnace yang diperkirakan bisa mulai beroperasi pada kuartal II/2022. Sebelumnya smelter tersebut ditargetkan beroperasi akhir tahun ini.
Sekretaris Perusahaan TINS Abdullah Baswedan mengatakan, proyek tersebut menjadi salah satu proyek strategis yang akan diselesaikan pada 2022.
“Kita masih fokus penyelesaian Ausmelt yang akan selesai kuartal II/2022. Ini jadi proyek strategis yang akan lebih mengefisiensikan terkait dengan proses pembangunan,” ujarnya usai RUPSLB di Jakarta, Kamis (23/12/2021).
Direktur Operasi TINS Alwin Albar menambahkan kemunduran waktu operasi smelter tersebut karena adanya PPKM pada Juli 2021.
“Jadi dia mundurnya 100 hari. Harapannya April 2022 mulai commissioning, kuartal kedua lah mulai jalan,” ujarnya.
Dia menerangkan, smelter Ausmel merupakan pengganti teknologi yang lama.
Baca Juga
“Seperti mobil harus overhaul, ketika sudah waktunya ini kita nggak overhaul, dan diganti sama ini [Ausmelt]. Kapasitas yang selama ini 30.000-35.000, sekarang bisa jadi 40.000 dan lainnya bisa lebih efisien, kemampuan kadar kualitas lebih tinggi,” ungkapnya.
Jika sudah beroperasi komersial, smelter Ausmelt Furnace diperkirakan mampu menghasilkan EBITDA sekitar US$126,31 juta per tahunnya. Pembangunan smelter ini menelan sebagian dari anggaran belanja belanja modal atau capital expenditure (capex) TINS tahun ini.
Untuk 2021 sendiri, TINS menganggarkan capex Rp 1,9 triliun. Sampai kuartal III/2021, realisasi capex TINS mencapai sekitar Rp500 miliar. Adapun, untuk pembangunan smelter Ausmelt sendiri anggarannya mencapai US$1,2 triliun.