Bisnis.com, JAKARTA — Emiten batu bara PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) berencana meningkatkan produksi batu bara tahun depan, mengikuti rencana Kementerian ESDM.
Sekretaris Perusahaan PTBA Apollonius Andwie mengatakan produksi batu bara PTBA akan ada kenaikan di tahun depan. Namun, perseroan masih menunggu persetujuan Kementerian ESDM.
"Namun untuk angkanya belum bisa dibuka karena masih perlu persetujuan Kementerian ESDM," terangnya kepada Bisnis, Selasa (21/12/2021).
Sementara itu, untuk pasar dan harga batu bara, PTBA memproyeksikan masih cukup akan fluktuatif ke depan dengan dinamika kondisi perekonomian global.
Sampai dengan kuartal III/2021, PTBA mencatatkan realisasi produksi batu bara mencapai 22,9 juta ton. Perusahaan membidik produksi hingga akhir tahun mencapai 30 juta ton.
Sebelumnya, Direktur Utama PTBA Suryo Eko Hadianto menjelaskan per September 2021, produksi batu bara PTBA mencapai 22,9 juta ton, dan penjualan batu bara sejumlah 20,9 juta ton.
Baca Juga
Per November 2021, realisasi produksi batu bara PTBA mencapai 28,0 juta ton dengan penjualan sebanyak 25,8 juta ton. Perseroan menargetkan kenaikan volume produksi batu bara dari 24,8 juta ton pada tahun 2020 menjadi 30 juta ton pada 2021.
Suryo pun mengatakan mengatakan perseroan menargetkan produksi di tahun depan naik menjadi 37 juta ton. Target produksi tersebut didorong oleh prospek bisnis batu bara di tahun 2022 masih menjanjikan.
Sementara itu, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memproyeksikan rencana produksi komoditas batu bara berada di kisaran 637 juta ton hingga 664 juta ton.
Direktur Pembinaan Program Mineral dan Batu Bara Ditjen Minerba Kementerian ESDM Sunindyo Suryo Herdadi memproyeksikan kebutuhan domestik komoditas batu bara diestimasikan mencapai 190 juta ton.
“Sehingga rentang produksi untuk tahun depan saat ini memang sedang finalisasi, tapi rentangnya itu sekitar 637 juta ton sampai tertinggi 664 juta ton,” katanya saat konferensi pers, Selasa (21/12/2021).
Dia menyebutkan bahwa proyeksi tersebut keluar setelah Kementerian ESDM meminta pendapat para stakeholders, termasuk para pelaku usaha di sektor pertambangan batu bara.