Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Coba Bertahan di Level Psikologis 6.500, Cek Rekomendasinya

Lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi sepanjang akhir pekan, menjadi sumber utama kekhawatiran bagi investor.
Karyawan mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menggunakan ponsel di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (6/10/2021). Bisnis/Himawan L Nugraha
Karyawan mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menggunakan ponsel di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (6/10/2021). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bertahan di level psikologis 6.500 pada Selasa (21/12/2021). 

Analis NH Korindo Sekuritas Dimas Pratama mengatakan bursa saham AS kembali melemah pada awal pekan (20/12/2021). Dia mencatat ketiga indeks utama turun masing-masing lebih dari 1 persen.

Adapun lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi sepanjang akhir pekan, menjadi sumber utama kekhawatiran bagi investor. Sentimen negatif lain datang dari pernyataan senator Joe Manchin yang menolak untuk mendukung program Investasi senilai US$1,75 triliun yang diajukan pemerintahan Biden.

Sejalan dengan mayoritas bursa global, IHSG juga mengawali pekan dengan koreksi 0,83 persen ke level 6.547. Kekhawatiran terhadap varian Omicron yang berpotensi untuk menghambat pemulihan ekonomi, menekan sektor-sektor seperti industrial minus 1,52 persen dan konsumer siklikal minus 1,48 persen.

"Untuk hari ini, indeks acuan akan mencoba untuk bertahan di atas level psikologis 6.500,"katanya dalam riset harian Selasa (21/12/2021).

Dimas merekomendasikan beberapa saham seperti MIKA, KRAS, dan CTRA.

Sementara itu, William Surya Wijaya, CEO Indosurya Bersinar Sekuritas, mengatakan gelombang tekanan dalam pola gerak IHSG terlihat belum akan berakhir. Maka itu dia menilai IHSG akan kembali menguji support level terdekat.

"Fluktuasi nilai tukar rupiah serta harga komoditas masih akan turut mewarnai pergerakan IHSG yang juga masih akan dipengaruhi oleh kondisi perlambatan perekonomian yang masih berlangsung," katanya.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper