Bisnis.com, JAKARTA – Emas merupakan salah satu aset berharga yang cocok untuk investasi jangka panjang. Menuju 2022, emas juga diperkirakan masih menarik untuk dijadikan salah satu aset lindung nilai.
Tim Research and Development ICDX Nikolas Prasetia mengatakan bahwa pada 2022, emas sebagai komoditas juga masih menarik, meskipun secara global terdapat berbagai tekanan baik dari tapering AS dan juga kenaikan suku bunga.
“Melihat adanya kemungkinan The Fed menaikkan suku bunga 2-3 kali. Untuk 2022, emas masih terlihat akan terus menarik, karena sifat emas yang merupakan aset berisiko kecil dan juga sebagai alternatif investasi,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (20/12/2021).
Pada dasarnya untuk 2022, harapan pasar terhadap The Fed terlihat cukup tinggi, dengan penyelesaian stimulus akan berjalan lebih cepat ditambah dengan perubahan suku bunga hingga 3 kali sampai akhir tahun 2022.
Dengan kenaikan suku bunga ini, biasanya akan membuat obligasi menjadi menarik karena memberikan kupon yang lebih baik dibandingkan emas.
“Dengan demikian, untuk aset emas, pergerakan harganya akan menjadi lebih menarik baik bagi para pencari harga emas murah maupun bagi para pelaku pasar yang memanfaatkan fluktuasi harga,” jelasnya.
Baca Juga
Nikolas juga membagikan tips untuk investasi emas. Karena nilai emas yang tidak tergerus oleh waktu, untuk investasi atau membeli bisa dilakukan kapan saja selama menyesuaikan dengan kebutuhan sehari-hari.
“Salah satu tipsnya adalah dengab menggunakan “uang dingin” untuk membeli emas,” kata dia.
Adapun, untuk berinvestasi pada emas fisik pun biasanya membutuhkan waktu yang cukup lama untuk bisa mencapai posisi untung.
Kemudian, perlu juga memperhatikan dan memperhitungkan biaya ongkos cetak emas sebelum melakukan pembelian emas.
Pada 2022, ICDX memproyeksikan rentang perdagangan harga emas global dapat berada di kisaran fluktuasi US$1.750- US$1.850 per troy ons sepanjang tahun.