Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Enggan Dihimpit Dolar AS, Rupiah Tetap Ditutup Menguat

Nilai tukar rupiah ditutup naik 0,27 persen menjadi Rp14.331 per dolar AS.
Karyawati salah satu bank memperlihatkan uang rupiah dan dolar di Jakarta, Kamis (29/4/2021). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawati salah satu bank memperlihatkan uang rupiah dan dolar di Jakarta, Kamis (29/4/2021). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah ditutup menguat pada sore hari ini, walaupun indeks dolar AS juga terpantau naik.

Berdasarkan data Bloomberg pada Senin (13/12/2021), rupiah ditutup naik 0,27 persen menjadi Rp14.331 per dolar AS.

Penguatan rupiah terjadi bersamaan dengan yuan China yang naik 0,08 persen, baht Thailand naik 0,47 persen, dan ringgit Malaysia naik 0,08 persen.

Sementara itu, indeks dolar AS yang mengukur kekuatan greenback di hadapan sejumlah mata uang utama juga naik 0,16 persen menjadi 96.250.

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menjelaskan penguatan rupiah karena pelaku pasar merespons positif pernyataan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengenai strategi vaksinasi menjadi kunci melawan penularan Omicron di dunia.

Adapun, WHO telah memasukkan Omicron ke dalam Variant of Concern atau VoC yang memiliki lebih banyak strain atau mutasi daripada varian yang sudah ada yakni Alpha, Beta dan Delta

“Selain itu, pasar juga menyambut Survei Pemantauan Harga (SPH) Bank Indonesia pada pekan kedua Desember 2021 yang memperkirakan inflasi 2021 mencapai 1,64 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

“Sedangkan perkembangan harga pada Desember 2021 tetap terkendali dan kemungkinan akan terjadi inflasi sebesar 0,34 persen jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya (month-to-month/mtm),” tulis Ibrahim dalam riset harian, Senin (13/12/2021).

Dari eksternal, pelaku pasar mencermati pertemuan bank sentral di awal pekan ini termasuk dari Bank Sentral AS (Federal Reserve). Adapun, harga konsumen yang tinggi di AS diperkirakan bakal mendorong penguatan dolar AS walaupun virus Covid-19 belum lepas dari perhatian.

Ibrahim menjelaskan bahwa investor sekarang mengharapkan The Fed untuk memberi sinyal pengurangan pembelian aset yang lebih cepat pada pekan ini. Dengan demikian, waktu yang lebih awal untuk kenaikan suku bunga dapat diterka sehingga bakal memperbarui plot titik (dot plot) untuk tarif selama beberapa tahun ke depan.

Ibrahim memperkirakan rupiah masih akan bergerak fluktuatif cenderung menguat besok pada rentang Rp14.320 - Rp14.370.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper