Bisnis.com, JAKARTA - Harga minyak mentah ditutup variatif pada akhir perdagangan Jumat (3/12/2021), di tengah semakin bertambahnya kekhawatiran bahwa meningkatnya kasus virus corona dan varian baru dapat mengurangi permintaan minyak global.
Minyak mentah berjangka Brent menguat 21 sen atau 0,3 persen ke level US$69,88 per barel, sedangkan minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS ditutup melemah 24 sen atau 0,4 persen ke US$66,26 per barel.
Harga minyak naik lebih dari US$2 per barel pada awal perdagangan setelah kelompok produsen OPEC+ mengatakan dapat meninjau kebijakannya untuk menaikkan produksi dalam waktu singkat jika meningkatnya jumlah penguncian pandemi menghambat permintaan.
Kedua harga acuan turun selama enam minggu berturut-turut untuk pertama kalinya sejak November 2018, dan keduanya tetap berada di wilayah oversold secara teknikal buat hari keenam berturut-turut untuk pertama kalinya sejak September 2020.
"Banyak tempat yang harus disalahkan atas kemunduran besar dalam energi," kata Bob Yawger, direktur energi berjangka di Mizuho di New York, seperti dilansid Antara, Jumat (3/12/2021).
Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak, Rusia dan sekutunya, sebuah kelompok yang dikenal sebagai OPEC+, mengejutkan pasar pada Kamis (2/12/2021) ketika tetap pada rencananya untuk menambah pasokan 400.000 barel per hari (bph) pada Januari.
Baca Juga
Tetapi OPEC+ membiarkan pintu terbuka untuk mengubah kebijakan dengan cepat jika permintaan menderita dari langkah-langkah untuk menahan penyebaran varian virus corona Omicron. Mereka mengatakan mereka bisa bertemu lagi sebelum pertemuan dijadwalkan berikutnya pada 4 Januari.
Pasar di seluruh aset telah bergolak sepanjang pekan oleh munculnya varian Omicron dan spekulasi bahwa hal itu dapat memicu penguncian baru dan mengurangi permintaan bahan bakar.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendesak negara-negara untuk memvaksinasi rakyat mereka guna memerangi virus, dengan mengatakan pembatasan perjalanan bukanlah jawabannya.
Di AS, Nebraska melaporkan varian Omicron setelah mendeteksi enam kasus yang dikonfirmasi dari jenis yang sangat menular.
Setelah dibuka lebih tinggi, Wall Street juga berbalik arah dengan Nasdaq jatuh lebih dari 2,0 persen, karena data pekerjaan mengecewakan, ketidakpastian di sekitar varian Omicron dan jalur pengetatan kebijakan Federal Reserve.