Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan produsen minyak kelapa murni PT Indo Pureco Pratama Tbk. (IPPE) akan melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO).
Perseroan akan menawarkan sebanyak-banyaknya 1 miliar saham baru yang merupakan saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp50 setiap saham. Jumlah ini setara 21,74 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah penawaran umum.
"Saham perseroan akan ditawarkan ke masyarakat dengan harga penawaran sebesar Rp100 sampai Rp110 setiap saham," kata Manajemen Indo Pureco Pratama dalam prospektusnya, dikutip Kamis (2/12/2021).
Berdasarkan data KSEI, IPPE menentapkan harga final IPO Rp100 per saham. Dengan nilai tersebut, jumlah seluruh nilai penawaran umum ini sebanyak-banyaknya Rp100 miliar.
Dana yang diperoleh dari hasil penawaran umum perdana saham ini, sekitar 60,89 persen rencananya akan digunakan untuk belanja modal. Rinciannya, sekitar 40,83 persen untuk pembelian mesin-mesin untuk pabrik crude coconut oil (CCO), refining, bleaching, deodorizing (RBD), virgin coconut oil (VCO), dan packing, lalu 34,84 persen untuk pembangunan pabrik, serta 24,33 persen untuk pembelian tangki stok.
Sementara, sisa dana penawaran umum sebesar 39,11 persen akan digunakan untuk modal kerja.
Baca Juga
Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek IPO ini adalah PT KGI Sekuritas Indonesia dan PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia.
Adapun, jadwal IPO Indo Pureco Pratama adalah masa penawaran awal pada 18-25 November 2021, perkiraan tanggal efektif 30 November 2021, perkiraan masa penawaran umum perdana saham 2-7 Desember 2021.
Lalu, perkiraan tanggal penjatahan 7 Desember 2021, perkiraan tanggal distribusi saham secara elektronik 8 Desember 2021, dan perkiraan tanggal pencatatan pada Bursa Efek Indonesia pada 9 Desember 2021.