Bisnis.com, JAKARTA - Emiten BUMN pertambangan, PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) melakukan perubahan logo perusahaan.
PTBA melalui keterangan resmi menuliskan dalam rangka mendukung transformasi perusahaan menjadi perusahaan energi kelas dunia
yang berfokus pada pengembangan energi ke depannya, PTBA melakukan perubahan konfigurasi perubahan logo dengan menghilangkan tagline beyondcoal pada bagian logo.
Logo PTBA setelah perubahan menjadi sebagai berikut.
Adapun, perubahan konfigurasi logo PTBA telah ditetapkan pada Keputusan Direksi Perseroan berdasarkan Keputusan Direksi Nomor:556/0100/2021 tentang Panduan Dasar Identitas PT Bukit Asam Tbk.
Hal itu juga mendapatkan persetujuan Dewan Komisaris Perseroan Nomor: 112/DEKOM/2021. Perubahan konfigurasi logo PTBA tersebut berlaku efektif tanggal 01 Desember 2021.
Baca Juga
Tidak ada dampak dampak material terhadap kegiatan operasional, hukum, keuangan dan kelangsungan usaha perusahaan terkait dengan perubahan konfigurasi logo tersebut.
Informasi yang sama juga telah disampaikan oleh Perseroan pada Website Bursa Efek Indonesia dan dilaporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan.
Sementara itu, Corporate Secretary PTBA Apollonius Andwie mengatakan bahwa perusahaan optimistis mencatatkan kinerja positif pada 2021. Manajemen PTBA juga terus memantau fluktuasi harga batu bara.
“PTBA optimistis masih bisa mencatat kinerja positif hingga akhir tahun 2021 dengan memantau dan mewaspadai fluktuasi harga batu bara dalam menyusun rencana kerja,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (1/11/2021).
Adapun, tahun ini PTBA menaikkan target ekspor menjadi 47 persen serta membuka pasar ekspor baru ke Bangladesh, selain ke China, Taiwan, Filipina, India, dan Vietnam.
Pada kuartal III/2021 bersandi PTBA ini berhasil mencetak laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebanyak Rp4,76 triliun hingga kuartal III/2021, atau naik 176 persen dibandingkan dengan periode sama tahun lalu Rp1,72 triliun.
Pendapatan PTBA naik menjadi Rp19,38 triliun atau tumbuh 50,84 persen pada kuartal III/2021 dibandingkan dengan sembilan bulan pertama tahun sebelumnya senilai Rp12,84 triliun.