Bisnis.com, JAKARTA — Investor bisa mengeruk cuan dari produk reksa dana saham bila selalu disiplin dan fokus dengan tujuan.
Direktur Utama Pinnacle Persada Investama Guntur Putra mengatakan investasi pada reksa dana saham sebaiknya ditujukan untuk jangka panjang. Dia pun menyarankan dari sisi periode investasi, investor sebaiknya melakukan pembelian secara berkala dan bertahap.
"Jadi pada saat kondisi pasar naik, masih ada upside, dan pada kondisi pasar sedang volatile, ada kesempatan untuk berinvestasi di entry point yang lebih baik," katanya kepada Bisnis, Selasa (30/11/2021).
Pada dasarnya, lanjut Guntur, melakukan investasi berbeda dengan melakukan spekulasi. Sebab sebagai investor khususnya untuk reksa dana berbasis saham, maka dari sisi goal lebih pada jangka panjang sehingga investor harus dapat menghindari short-term noise dan disiplin untuk mendapatkan konsistensi kinerja yang lebih baik.
Guntur pun menilai secara prospek reksa dana saham masih cukup menarik dan berpotensi. Walaupun dia akui dari sisi risiko memang secara risk level juga lebih besar jika dibandingkan dengan produk berbasis pasar uang atau pendapatan tetap.
"Jadi balik lagi memang tergantung dari toleransi risiko dan karakteristik investor di pasar modal," ungkapnya. Guntur menyatakan pada saat ini terjadi sedikit fluktuasi atau volatilitas terkait dengan penyebaran virus Covid 19 varian omicron.
Baca Juga
Selain itu, inflasi global dan ekspektasi pasar terkait kenaikan tingkat suku bunga the Feds dan implikasi dari tapering ikut memberikan riak pada pasar saham. Namun dia meyakini bahwa sejauh ini minat investor masih cukup baik pada reksa dana berbasis saham.
Menurutnya reksa dana saham sebenarnya masih cukup menarik dan dari sisi total dana kelola karena sudah ada peningkatan sedikit dari awal tahun. "Akan tetapi mungkin balik lagi dari sisi appetite mungkin di tengah kondisi pasar yang sangat berfluktuasi, banyak investor yang lebih nyaman untuk berinvestasi pada produk berbasis pendapatan tetap," imbuhnya.
Adapun, menurutnya kinerja Reksa Dana berbasis saham tidak selalu mencerminkan kinerja IHSG.Pada saat ini total RD berbasis saham termasuk dengan ETF yang dikelola oleh Pinnacle, kurang lebih sekitar 1 Trilliun per oktober 2021.