Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,71 persen pada Senin (29/11) meski mengalami tekanan jual asing.
IHSG menguat 46 poin ke level 6.608 atau menguat 0,71 persen. Padahal sebelumnya, indeks komposit sempat jatuh ke level terendah 6.487 akibat kepanikan varian omicron.
Adapun nilai transaksi tercatat sebesar Rp14,68 triliun dengan total sebanyak 1,47 juta kali. Sementara jumlah saham yang beredar mencapai 26,40 miliar. Terpantau 222 saham menguat, 345 yang turun dan 107 stagnan.
Namun, meski menguat investor asing tercatat melakukan penjualan bersih atau net sell sebesar Rp1,20 triliun. Mereka melepas sejumlah saham seperti ASII sebesar Rp178,2 miliar, BMRI Rp170,3 miliar, dan BBCA Rp173,7 miliar.
Meski demikian ketiganya masih mengalami penguatan hari ini dengan masing-masing sebesar 1,27 persen, 1,06 persen dan 1,72 persen.
Sementara itu, Direktur Panin Asset Management Rudiyanto mengatakan pada tahun depan, IHSG diperkirakan antara 7400-7600 sehingga diharapkan kinerja reksa dana saham dapat positif tahun depan.
Baca Juga
Rudiyanto optimistis reksa dana saham akan mengalami peningkatan dalam waktu dekat. Hal itu ditopang oleh kenaikan harga seiring dengan dana asing yang terus masuk.
“Sektor rotation diperkirakan akan terjadi dan sebenarnya sudah berlangsung. Saham-saham bluechip yang valuasinya murah serta wajar dan laporan keuangan bagus diyakini akan mengalami kenaikan,” katanya.