Bisnis.com, JAKARTA — Indeks harga saham gabungan (IHSG) terkoreksi cukup dalam pada akhir sesi Jumat (26/11/2021).
IHSG terkoreksi 2,06 persen ke level 6.561,53 akhir pekan lalu. Seluruh sektor saham kompak mengalami koreksi kecuali sektor layanan kesehatan dengan menguat 0,24 persen.
Research Analyst Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christopher mengatakan IHSG ditutup melemah signifikan akibat kekhawatiran akan perkiraan inflasi Amerika Serikat yang lebih tidak terkendali.
“Hal ini berpotensi mendorong The Fed melakukan tapering yang lebih ketat, sehingga terjadi aksi jual di emerging market termasuk Indonesia,” ujarnya seperti dikutip, Senin (29/11/2021).
Dennies memprediksi IHSG akan melemah pada sesi Senin (29/11/2021). Menurutnya, secara teknikal candlestick membentuk long black body dengan volume cukup tinggi.
Lebih lanjut, indikator stokastik bergerak melebar setelah membentuk deadcross. Hal itu mengindikasikan potensi bearish yang cukup kuat.
Baca Juga
“Pergerakan masih dibayangi kekhawatiran akan rencana tapering The Fed yang lebih ketat. Di awal pekan, akan minim sentimen dari data ekonomi dari dalam negeri,” jelasnya.
Dia memperkirakan IHSG akan bergerak dengan kisaran resistance 1 6.653 dan resistance 2 6.745. Selanjutnya, support 1 6.506 dan support 2 6.451.