Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Sesi I Rontok 1,44 Persen, Asing Lepas BBCA, BUKA dan BBNI

Hingga siang ini telah dibukukan total transaksi sebesar Rp9,07 triliun, dengan aksi jual bersih atau net sell investor asing sebanyak Rp121,04 miliar.
Karyawan beraktifitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (9/9/2020). Bisnis/Abdurachman
Karyawan beraktifitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (9/9/2020). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau anjlok pada penutupan perdagangan sesi I akhir pekan ini, Jumat (26/11/2021).

Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 11.30 WIB IHSG terpantau parkir di posisi 6.603,09 di akhir sesi I, terkoreksi 1,44 persen atau 96,26 poin. Di mana sepanjang perdagangan, IHSG bergerak dalam rentang 6.595,54 - 6.699,35.

Dari seluruh konstituen, terpantau 119 saham menguat, 431 saham melemah dan 109 saham tidak bergerak dari posisi sebelumnya alias stagnan.

Hingga siang ini telah dibukukan total transaksi sebesar Rp9,07 triliun, dengan aksi jual bersih atau net sell investor asing sebanyak Rp121,04 miliar.

Pada akhir sesi I hari ini, investor asing tercatat melakukan aksi jual bersih terbanyak pada saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) sebanyak Rp148,2 miliar. Saham BBCA pun terpantau turun 1,01 persen atau 75 poin ke posisi 7.350.

Selanjutnya investor asing juga terpantau melepas saham BUKA, BBNI, UNTR, dan BBRI masing-masing sebanyak Rp74,7 miliar, Rp48,8 miliar, Rp37,7 miliar, dan Rp24,6 miliar.

Di sisi lain, saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) menjadi saham yang paling banyak diborong investor asing, dengan aksi net buy sebesar Rp348,1 miliar. Saham TLKM terpantau naik 0,25 persen atau 10 poin ke level 4.010.

Investor asing juga tampak membeli saham DMMX dengan net buy sebanyak Rp20,3 miliar, BEBS sebanyak Rp10,7 miliar, dan SILO sebanyak Rp4,6 miliar.

Di tengah merosotnya IHSG, saham LUCK berada di urutan teratas jajaran top gainers, dengan melonjak sebesar 24,57 persen. Lalu diikuti saham GZCO yang naik 22,39 persen, TIRT naik 19,72 persen, dan JAYA naik 16,00 persen.

Sedangkan saham BICP merosot 6,78 persen, BINO turun 6,59 persen, KBAG turun 6,40 persen, dan MITI turun 5,51 persen menjadi saham-saham yang berada dalam jajaran top losers pada perdagangan sesi I hari ini.

Sebelumnya, Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan berdasarkan analisa teknikal, pergerakan IHSG hari ini berpeluang melemah dan diperdagangkan di level 6.650-6.730.

Menurut Nico sentimen datang dari Gubernur Bank Sentral Korea Selatan Lee Ju Yeoi yang menaikkan tingkat suku bunga sebesar 25 bps pada pertemuan Kamis (25/11/2021) kemarin.

Lee Ju Yeoi mengatakan pengetatan lanjutan mungkin akan kembali terjadi karena adanya risiko inflasi yang terus meningkat dalam pemulihan ekonomi. Bank Sentral Korea merevisi inflasi 2,3 persen untuk tahun ini dan 2 persen untuk tahun 2022.

"Ada potensi harga akan mengalami kenaikan sesuai dengan target yang ditetapkan," ujar Nico dalam risetnya, Jumat (26/11/2021).

Sementara dari dalam negeri, Nico mengatakan akselerasi pertumbuhan teknologi dinilai dapat mempercepat proses pemulihan industri.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper