Bisnis.com, JAKARTA - PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA) menjadwalkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 20 Desember 2021.
Manajemen AKR Corporindo dalam keterangan resminya mengatakan, RUPSLB ini dilakukan untuk meminta persetujuan atas rencana perubahan nilai nominal saham perseroan (stock split) dan perubahan ketentuan Pasal 4 Anggaran Dasar perseroan, terkait rencana stock split tersebut.
"Dalam mata acara rapat ini, akan dibicarakan usulan stock split dengan rasio 1:5, sehingga nilai nominal saham perseroan yang semula Rp100 per saham akan menjadi Rp20 per saham," ujar manajemen AKRA, Jumat (26/11/2021).
Manajemen AKR Corporindo mengatakan, stock split ini bertujuan untuk meningkatkan likuiditas perdagangan saham perseroan di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Jika RUPSLB ini sepakat terhadap rencana stock split, maka perdagangan saham dengan nilai nominal yang baru akan diumumkan sesuai dengan regulasi yang berlaku yakni tidak lebih dari 30 hari sejak RUPSLB. Perseroan menargetkan pada Januari 2022.
Sebelumnya, Presiden Direktur AKRA Haryanto Adikoesoemo mengatakan, melalui stock split ini, harga saham AKRA akan menjadi lebih terjangkau, khususnya bagi para investor ritel. Stock split ini diharapkan akan meningkatkan jumlah pemegang saham perseroan.
Baca Juga
Rencananya, RUPSLB ini akan dilakukan Senin, 20 Desember 2021 pukul 16.00 WIB. RUPSLB AKRA akan diadakan di AKR Gallery West, Meeting Room Lantai P2, Jl. Panjang No.5, Kebon Jeruk, Jakarta Barat 11530, Indonesia
Pemanggilan RUPSLB ini diunggah di www.akr.co.id serta KSEI dan BEI.
Adapun hingga kuartal III/2021, laba neto AKRA tumbuh 20 persen menjadi Rp797 miliar dan pendapatan naik 24 persen. Pertumbuhan ini didorong oleh ASP yang kuat dan permintaan BBM juga bahan kimia dasar. Perusahaan juga terus melaporkan permintaan yang kuat selama kuartal IV/2021.
Permintaan BBM untuk sektor pertambangan, industri umum, juga perkebunan menunjukkan penguatan pada Oktober hingga November 2021, dengan adanya aktivitas yang lebih tinggi di industri pertambangan dan pembukaan ekonomi pasca pelonggaran PPKM. Berdasarkan tren saat ini, AKRA diharapkan dapat mencapai target setahun penuh sebesar 2,5 juta KL dengan peningkatan margin.