Bisnis.com, JAKARTA – PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK) atau Grup Emtek akhirnya angkat suara mengenai kabar bahwa Grup Sinarmas akan mengakuisisi usaha dompet digital perseroan, DANA.
Corporate Secretary Elang Mahkota Teknologi Titi Maria Rusli memberikan penjelasan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) mengenai kabar tersebut.
“Perseroan selalu terbuka untuk melakukan penjajakan potensi kerja sama dengan mitra strategis termasuk Grup Sinarmas yang dapat mendukung pengembangan usaha perseroan di bidang media, teknologi, dan digital,” tulis Titi dalam keterangan resminya, Jumat (26/11/2021).
Dia melanjutkan, perseroan akan melakukan keterbukaan informasi kepada BEI, OJK, dan publik, sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Ia menjelaskan, saat ini belum terdapat informasi lainnya yang bersifat material yang dapat memengaruhi kelangsungan hidup dan harga saham perseroan yang belum diungkapkan kepada publik.
Sebelumnya pada Agustus 2021, Dealsteet Asia melaporkan Sinarmas Group sedang dalam pembicaraan dengan Emtek untuk mengakuisisi DANA. Hal itu disampaikan oleh sejumlah sumber yang enggan disebutkan identitas dan namanya.
Baca Juga
DANA didirikan pada tahun 2017 oleh Vincent Iswara dan memiliki penetrasi tertinggi ketiga di pasar dompet digital Indonesia sebesar 54 persen menurut survei Neurosensum pada November 2020-Januari periode 2021. DANA berada di bawah ShopeePay (68 persen) dan OVO (62 persen).
Berdasarkan laporan Dealstret Asia, Emtek tercatat memiliki 49 persen saham di PT Elang Andalan Nusantara (EAN), yang sepenuhnya memiliki PT Espay Debit Indonesia Koe (DANA). Sementara Ant Financial melalui API Investment Limited memegang 45 persen saham EAN.
Salah satu sumber mengatakan jika akuisisi itu terwujud, Grup Sinarmas akan bermitra dengan Ant Financial untuk bisnis DANA. Selain DANA, Ant Financial juga memegang saham sebesar 13,05 persen dari Bukalapak pasca-IPO.
Selain itu, menurut sumber tersebut, divestasi Dana juga terkait dengan rencana Emtek mengakuisisi saham Ovo.
“Sementara Emtek Group sedang menyelesaikan [rencana] untuk mengakuisisi saham di Ovo, mereka juga akan menjual sahamnya di Dana, karena peraturan melarang pemegang saham menguasai di lebih dari satu [entitas] pembayaran e-wallet,” kata salah satu sumber.
Ketika dikonfirmasi oleh Bisnis, CEO dan Co-founder DANA Vincent Iswara mengaku menolak berkomentar terkait isu tersebut.
"Saya tidak bisa memberikan komentar terkait rumor di pasar," katanya kepada Bisnis, Senin (9/8/2021).