Bisnis.com, JAKARTA - Amerika Serikat bakal mengekspor minyak cadangan strategisnya dalam jumlah besar ke China dan India.
Dilansir Bloomberg pada Rabu (24/11/2021) pasokan dari AS terdiri dari minyak mentah asam, sejenis minyak yang dihindari oleh penyuling AS karena kandungan belerangnya yang tinggi sehingga akan membutuhkan biaya lebih besar untuk memprosesnya.
Namun, untuk beberapa pembeli asing, minyak mentah AS menarik karena jauh lebih murah daripada patokan Brent global.
AS telah menjual minyak dari Cadangan Minyak Strategis (SPR) secara teratur tahun ini. Volume terbesar diekspor pada Oktober.
Di antara negara yang membelinya adalah China dan India. Keduanya membeli produksi dari Teluk Meksiko. Hal itu yang menjadi alasan New Delhi dan Beijing setuju untuk berpartisipasi dalam pelepasan cadangan terkoordinasi yang dipimpin oleh Presiden AS Joe Biden.
Saat ini minyak mentah asal dari AS diperdagangkan sekitar US$75 per barel. Sementara itu, minyak brent sekitar US$82.
Baca Juga
Sebelumnya, Organisasi Negara Pengekspor Minyak Plus (OPEC+) memberikan peringatan kepada rencana Presiden AS Joe Biden untuk mengeluarkan cadangan minyak strategisnya yang dinilai akan menganggu pasar energi global.
Delegasi OPEC+ mengatakan pelepasan cadangan hingga jutaan barel dari simpanan konsumen terbesarnya ini tidak dapat dibenarkan dengan kondisi pasar saat ini.
Mereka juga akan kembali mempertimbangkan rencana untuk menambah produksi minyaknya dalam pertemuan pekan depan.