Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

AS Ekspor Cadangan Minyak Strategisnya ke China dan India

AS akan melepas pasokan minyak mentah yang terdiri dari minyak mentah asam, sejenis minyak yang dihindari oleh penyuling AS karena kandungan belerangnya yang tinggi.
Nindya Aldila
Nindya Aldila - Bisnis.com 24 November 2021  |  08:45 WIB
AS Ekspor Cadangan Minyak Strategisnya ke China dan India
Tempat penyimpanan minyak di Pelabuhan Richmond in Richmond, California - Bloomberg / David Paul Morris

Bisnis.com, JAKARTA - Amerika Serikat bakal mengekspor minyak cadangan strategisnya dalam jumlah besar ke China dan India.

Dilansir Bloomberg pada Rabu (24/11/2021) pasokan dari AS terdiri dari minyak mentah asam, sejenis minyak yang dihindari oleh penyuling AS karena kandungan belerangnya yang tinggi sehingga akan membutuhkan biaya lebih besar untuk memprosesnya.

Namun, untuk beberapa pembeli asing, minyak mentah AS menarik karena jauh lebih murah daripada patokan Brent global.

AS telah menjual minyak dari Cadangan Minyak Strategis (SPR) secara teratur tahun ini. Volume terbesar diekspor pada Oktober.

Di antara negara yang membelinya adalah China dan India. Keduanya membeli produksi dari Teluk Meksiko. Hal itu yang menjadi alasan New Delhi dan Beijing setuju untuk berpartisipasi dalam pelepasan cadangan terkoordinasi yang dipimpin oleh Presiden AS Joe Biden.

Saat ini minyak mentah asal dari AS diperdagangkan sekitar US$75 per barel. Sementara itu, minyak brent sekitar US$82.

Sebelumnya, Organisasi Negara Pengekspor Minyak Plus (OPEC+) memberikan peringatan kepada rencana Presiden AS Joe Biden untuk mengeluarkan cadangan minyak strategisnya yang dinilai akan menganggu pasar energi global.

Delegasi OPEC+ mengatakan pelepasan cadangan hingga jutaan barel dari simpanan konsumen terbesarnya ini tidak dapat dibenarkan dengan kondisi pasar saat ini.

Mereka juga akan kembali mempertimbangkan rencana untuk menambah produksi minyaknya dalam pertemuan pekan depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

china amerika serikat minyak mentah
Editor : Aprianto Cahyo Nugroho

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top