Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dolar AS Melejit ke Tertinggi 16 Bulan Jelang Rilis Penjualan Ritel AS

Menguatnya greenback dipengaruhi ekspektasi kebijakan moneter bank sentral ketika investor menunggu data tentang kekuatan konsumen AS pada pekan ini. 
Karyawan menunjukan dolar AS di Jakarta, Rabu (25/11/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan menunjukan dolar AS di Jakarta, Rabu (25/11/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Mata uang safe-haven dolar AS mencapai level tertinggi 16 bulan terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Senin (15/11/2021) waktu setempat, didorong oleh pertumbuhan global dan kekhawatiran inflasi. 

Menguatnya greenback juga dipengaruhi ekspektasi kebijakan moneter bank sentral ketika investor menunggu data tentang kekuatan konsumen AS pada pekan ini. 

Mengutip Antara, Selasa (16/11/2021), dolar AS melonjak pada Rabu lalu (3/11/2021) setelah data menunjukkan harga-harga konsumen AS naik bulan lalu pada laju tahunan tercepat sejak 1990, menimbulkan keraguan pada pandangan Federal Reserve (Fed) bahwa tekanan harga akan bersifat sementara dan memicu spekulasi bahwa suku bunga akan dinaikkan lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya.

"Saya merasa seperti saya berdagang kembali di tahun 90-an ketika semua orang lebih memperhatikan apa yang akan dilakukan The Fed," kata Analis Senior FXStreet.com, Joseph Trevisani.

Indeks dolar, yang mengukur mata uang terhadap enam mata uang utama saingannya, mencapai 95,462 pada Senin (15/11/2021), tertinggi sejak Juli 2020, dan terakhir naik 0,274 persen pada 95,394.

Permintaan untuk greenback telah melunak pada Jumat (12/11/2021), ketika sebuah laporan menunjukkan sentimen konsumen turun ke level terendah dalam satu dekade, sebagian karena lonjakan inflasi. Tapi permintaan menguat lagi pada Senin (15/11/2021) setelah pembuat kebijakan di Eropa dan Inggris menyuarakan kekhawatiran pertumbuhan dan harga.

Investor akan melihat data penjualan ritel AS pada Selasa (16/11/2021) waktu setempat untuk petunjuk ke mana arah dolar selanjutnya. Data tersebut diperkirakan menunjukkan penjualan ritel naik 1,1 persen bulan lalu.

"Mengikuti data sentimen konsumen, perhatian akan tertuju pada penjualan ritel AS besok untuk melihat apakah penurunan sentimen konsumen tercermin dalam penjualan ritel," kata Analis Pasar Keuangan Senior City Index, Fiona Cincotta.

Kenaikan dalam indeks dolar tertimbang terhadap euro juga telah dibantu oleh penurunan mata uang tunggal, dengan Presiden Bank Sentral Eropa (ECB) Christine Lagarde terus mendorong kembali taruhan pasar untuk kebijakan yang lebih ketat.

Menurut Lagarde, lemacetan rantai pasokan dan melonjaknya biaya energi memperlambat pertumbuhan zona euro dan akan menjaga inflasi tetap tinggi lebih lama dari yang diperkirakan.

Lagarde mengulangi pandangan dovish pembuat kebijakan menjaga euro tetap terkendali, kata Jane Foley, Kepala Strategi Valas di Rabobank London.

Euro mencapai level terendah 16 bulan terhadap greenback dan terakhir turun 0,49 persen pada US$1,13865.

Terhadap franc Swiss, euro merosot ke level terlemahnya dalam 18 bulan dan terakhir turun 0,17 persen pada 1,0524.

Minat pada pasangan euro/franc Swiss telah meningkat tajam, kata Simon Harvey, analis pasar senior valas di Monex Europe, "karena franc Swiss adalah lindung nilai alami terhadap inflasi."

Anggota dewan gubernur babk sentral Swiss, Swiss National Bank (SNB), Andrea Maechler mengatakan inflasi Swiss yang moderat, pada tingkat tahunan sekitar 1,2 persen, membatasi kenaikan franc. Tapi dia menegaskan kembali komitmen SNB untuk melakukan intervensi pasar yang dirancang untuk membatasi, jika diperlukan, efek kekuatan franc Swiss terhadap ekonomi berorientasi ekspor Swiss.

Di Inggris, pound naik 0,16 persen menjadi US$1,3429 untuk memulai minggu yang padat data dengan angka ketenagakerjaan, inflasi dan penjualan ritel diharapkan memberikan petunjuk apakah bank sentral Inggris (BoE) akan menaikkan suku pada Desember, seperti yang diperkirakan oleh pasar. Pada Jumat (12/11/2021), sterling menyentuh level terendah tahun ini terhadap dolar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Farid Firdaus
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper