Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Teoretis HMETD Diumumkan, Saham YELO Melompat Hampir ARA

Harga saham emiten jasa alat teknologi PT Yelooo Integra Datanet Tbk. atau Passpod menanjak hampir menyentuh auto reject atas (ARA) sehari setelah harga teoretis dalam rangka rights issue diumumkan.
Komisaris Utama Passpod Tiang Cun Hui, Komisaris Independen Passpod Harry K. Nugraha, Komisaris Passpod Andrew Suhalim, Direktur Utama Passpod Hiro Wardhana, Direktur Keuangan dan Operasional Passpod Passpod Wewy Susanto (dari kiri ke kanan) berfoto bersama setelah Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Jakarta, Kamis (20/6/2019)./Bisnis-Dwi Nicken Tari
Komisaris Utama Passpod Tiang Cun Hui, Komisaris Independen Passpod Harry K. Nugraha, Komisaris Passpod Andrew Suhalim, Direktur Utama Passpod Hiro Wardhana, Direktur Keuangan dan Operasional Passpod Passpod Wewy Susanto (dari kiri ke kanan) berfoto bersama setelah Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Jakarta, Kamis (20/6/2019)./Bisnis-Dwi Nicken Tari

Bisnis.com, JAKARTA - Harga saham emiten jasa alat teknologi PT Yelooo Integra Datanet Tbk. atau Passpod menanjak hampir menyentuh auto reject atas (ARA) sehari setelah harga teoretis dalam rangka rights issue diumumkan.

Berdasarkan data Bloomberg, harga saham dengan ticker YELO tersebut melompat 33,76 persen menjadi Rp210 pada akhir perdagangan Selasa (9/11/2021). Adapun, kemarin saham YELO melemah 6,34 persen dan akhir pekan lalu turun 2,38 persen.

Sejak awal tahun, harga saham YELO sudah meroket 320 persen dengan kapitalisasi pasar Rp80,34 miliar.

Adapun, pada awal bulan ini YELO mengumumkan bakal menggalang dana di pasar modal lewat Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue. Dalam aksi korporasi itu, perseroan akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 1,83 miliar saham baru atau 80 persen dari total modal ditempatkan dan disetor setelah HMETD.

Nilai nominal ditetapkan Rp100 per saham dengan harga pelaksanaan Rp100 per saham.

“Jumlah dana yang akan diterima Perseroan dalam PMHMETD ini adalah sebesar Rp183,20 miliar,” tulis manajemen YELO, dikutip Senin (9/11/2021).

PT Agung Inovasi Teknologi Indonesia (AITI) dan PT Prima Jaringan Distribusi (PJD) selaku pemegang saham utama YELO disebut tidak akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya dan mengalihkannya kepada PT Artalindo Semesta Nusantara (ASN) masing-masing sebesar 639,40 juta saham dan 55,60 juta saham. 

Dalam aksi korporasi ini, Roby Tan bertindak sebagai pembeli siaga yang akan membeli sebanyak-banyaknya 280 juta saham yang tidak dilaksanakan pada Harga Pelaksanaan sebesar Rp100.

Menindaklanjuti aksi korporasi ini, Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan bahwa rasio HMETD YELO adalah 1 : 4. Setiap pemegang 1 saham lama YELO memiliki 4 HMETD untuk membeli 4 saham baru dengan harga pelaksanaan Rp100.

Adapun, harga saham YELO pada akhir cum di apsar reguler pada 8 November 2021 tercatat Rp384. Dengan demikian, harga teoretis untuk pedoman tawar menawar dan penghitungan Indeks Harga Saham BEI serta Indeks Harga Saham Individual ditetapkan Rp157 dan akan dicantumkan di JATS untuk pasar reguler dan pasar negosiasi pada 9 November 2021.

Sedangkan penyesuaian harga dasar untuk penghitungan Indeks Harga Saham Individual YELO ditetapkan senilai Rp153,72.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper