Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Diguyur Investasi dari Uni Emirat Arab, Pelindo Kembangkan Green Port

Di Surabaya, Pelindo mengelola Terminal Teluk Lamong, yang merupakan inisiatif Terminal Hijau Pelindo yakni pelabuhan dengan desain operasi yang ramah lingkungan.
Suasana di Pelabuhan Kuala Tanjung Port and Industrial Estate. /Dok. Pelindo 1
Suasana di Pelabuhan Kuala Tanjung Port and Industrial Estate. /Dok. Pelindo 1

Bisnis.com, JAKARTA - PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo mendukung upaya mitigasi penanganan krisis iklim, khususnya penurunan emisi karbon dan kelestarian keanekaragaman hayati. Pelindo mengedepankan pembangunan Green Port.

Direktur Utama Pelindo Arif Suhartono juga turut menyampaikan perhatian khusus terkait Green and Smart Ports In Climate Actions melalui pemaparan bertajuk Developing Green and Smart Port Management Through Port Wastes Management.

Mulai 1 Oktober 2021 lalu, BUMN Kepelabuhanan yakni PT Pelabuhan Indonesia I, II, III dan IV (Persero) telah resmi menjadi satu yaitu PT Pelabuhan Indonesia (Persero) melalui proses merger.

Adapun salah satu program terpenting usai merger adalah standarisasi operasi termasuk digitalisasi. Digitalisasi di pelabuhan ini merupakan inisiatif yang sejalan dengan program penghijauan. Pasalnya penggunaan sumber daya yang lebih efisien dalam proses operasional, pengelolaan limbah yang ramah lingkungan serta waktu bongkar muat yang lebih cepat bisa mengurangi waktu tunggu kapal di pelabuhan.

“Program digitalisasi ini juga harus diikuti dengan digitalisasi para pemangku kepentingan sehingga seluruh proses bisnis menjadi lebih efisien,” ujar Arif Suhartono dalam keterangan resmi, Jumat (5/11/2021).

Program digitalisasi Pelindo mencakup hampir semua kegiatan operasional mulai dari seaside, terminal, line 2, di back office dan proses interaksi dengan pelanggan.

Digitalisasi dalam bisnis kepelabuhanan merupakan suatu keharusan karena dapat meningkatkan pelayanan kepelabuhanan dengan menjawab tantangan bisnis serta mendukung kelestarian lingkungan melalui kegiatan operasional yang efisien dan bersih.

“Kami mengelola terminal petikemas New Priok Container Terminal One (NPCT1) di Jakarta yang terhubung langsung dengan akses tol untuk meminimalisir kemacetan lalu lintas yang berdampak pada minimnya polusi," paparnya.

Di Surabaya, Pelindo mengelola Terminal Teluk Lamong, yang merupakan inisiatif Terminal Hijau Pelindo yakni pelabuhan dengan desain operasi yang ramah lingkungan.

Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury menyampaikan dalam mencapai target untuk menurunkan emisi karbon, Kementerian BUMN melakukan kolaborasi dengan perusahaan-perusahaan BUMN.

“Kementerian BUMN memiliki target dalam rangka mengurangi emisi karbon melalui perusahaan-perusahaan BUMN yang dimiliki," katanya.

Lebih lanjut Pahala menambahkan Green Port Guideline merupakan salah satu upaya penting dalam mengurangi emisi karbon. Kementerian BUMN optimistis BUMN dapat menggerakan perkembangan pada kluster-kluster industri termasuk di dalamnya terkait dengan pengurangan emisi di Indonesia.

Pada pertemuan ke-26 Conference of the Parties (CoP26) yang berlangsung di Glasgow, Skotlandia, Pelindo turut serta dalam Paviliun Indonesia COP26 United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper