Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Ditutup Perkasa Terbawa Penguatan Mata Uang Asia

Saat ini investor tengah menunggu keputusan kebijakan dari beberapa bank sentral utama.
Karyawan menunjukan uang dolar Amerika Serikat (AS) di Jakarta, Senin (18/5/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan menunjukan uang dolar Amerika Serikat (AS) di Jakarta, Senin (18/5/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Mata uang rupiah ditutup menguat di hadapan dolar AS pada perdagangan Selasa (2/11/2021).

Berdasarkan data Bloomberg, mata uang Garuda berakhir menguat 24 poin atau 0,17 persen ke level Rp14.251. Sementara indeks dolar AS melemah 0,054 poin atau 0,06 persen ke 93,825 hari ini.

Penguatan juga terjadi dengan mata uang dari negara Asia lainnya, seperti yen Jepang yang naik 0,28 persen, dolar Singapura yang naik 0,08 persen, dan won Korea Selatan yang naik 0,16 persen.

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, investor menunggu keputusan kebijakan dari beberapa bank sentral utama, setelah Reserve Bank of Australia (RBA) menjadi bank sentral pertama dalam menjatuhkan keputusan kebijakan mereka.

RBA mempertahankan suku bunga November 2021 tidak berubah pada 0,10 persen, karena menurunkan keputusan kebijakannya pada hari sebelumnya.

Selanjutnya, The Federal Reserve AS akan merilis keputusan kebijakan terbarunya pada Rabu (3/11/2021) waktu setempat.

"The Fed menghadapi tantangan kenaikan harga dan upah pada level tertinggi selama beberapa dekade karena upaya untuk menyeimbangkan kenaikan inflasi dan memberi ekonomi waktu sebanyak mungkin untuk memulihkan pekerjaan yang hilang karena Covid-19," kata Ibrahim, Selasa (2/11/2021).

Dia melanjutkan, Goldman Sachs saat ini bertaruh bahwa The Fed akan menaikkan kenaikan suku bunga pada Juli 2022, setahun lebih awal dari perkiraan sebelumnya, karena ekspektasi bahwa inflasi akan tetap tinggi.

Sementara Bank of England akan menurunkan keputusan kebijakannya pada hari Kamis. Investor sedang mempertimbangkan kemungkinan bank sentral mengumumkan kenaikan suku bunga pertamanya sejak awal pandemi Covid-19.

Adapun untuk perdagangan besok, Ibrahim memperkirakan mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif, tetapi berpotensi ditutup menguat tipis di rentang Rp14.220-Rp14.290.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Annisa Saumi
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper