Bisnis.com, JAKARTA - Emiten milik taipan Eddy K. Sariaatmadja, PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. berhasil mencatatkan pertumbuhan pendapatan per September 2021. Namun, laba bersih emiten bersandi EMTK itu menurun.
Manajemen Emtek dalam laporan keuangannya menyampaikan, pendapatan per September 2021 mencapai Rp9,59 triliun, naik 13,71 persen year on year (yoy) dari Rp8,44 triliun per September 2020.
Pendapatan Emtek per September 2021 berasal dari penjualan barang Rp3,86 triliun, iklan Rp3,85 triliun, jasa kesehatan dan rumah sakit Rp1,17 triliun, jasa VSAT dan dukungan teknis Rp119,54 miliar, dan lain-lain Rp592,93 miliar.
Beban pokok pendapatan Emtek mencapai Rp6,66 triliun per September 2021, naik dari sebelumnya Rp6,23 triliun. Namun, laba kotor masih meningkat menjadi Rp2,93 triliun dari sebelumnya Rp2,21 triliun.
Sayangnya, induk usaha PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) ini mencatatkan rugi dari entitas asosiasi neto yang lebih besar, yakni Rp671,48 miliar per September 2021, dari sebelumnya Rp109,93 miliar.
Di sisi lain, laba atas investasi neto turun menjadi Rp275,11 miliar, dari Rp756,94 miliar per September 2020. Alhasil, laba sebelum pajak penghasilan Emtek tergerus menjadi Rp857,76 miliar per September 2021 dari Rp1,86 triliun per September 2020.
Baca Juga
Emtek membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp217,12 miliar per kuartal III/2021. Laba bersih itu anjlok 54,44 persen dari Rp479,24 miliar per kuartal III/2020.
Emtek menggelontorkan kas untuk investasi Rp7,4 triliun per September 2021, berbalik dari pemasukan kas neto Rp590,28 miliar per September 2020. Namun, EMTK mendapatkan pendanaan dari rights issue jumbo senilai Rp9,18 triliun.
Adapun, kas dan setara kas EMTK per September 2021 mencapai Rp5,88 triliun, naik dari Rp4,23 triliun per September 2020.
Sementara itu, ekuitas EMTK mencapai Rp24,27 triliun per September 2021, melejit dari Rp12,4 triliun pada akhir 2020. Liabilitas berkurang menjadi Rp2,93 triliun dari sebelumnya Rp5,48 triliun. Total aset EMTK pun mencapai Rp27,21 triliun, naik dari Rp17,88 triliun pada 2020.