Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Dibuka Terkoreksi Ikuti Pelemahan Mayoritas Mata Uang Asia

Bersama dengan rupiah, Korea Won melemah 0,08 persen, Filipina peso melemah 0,07 persen, dan China yuan melemah 0,04 persen hingga pukul 09.08 WIB.
Karyawati menghitung uang rupiah dan dollar AS di salah satu bank di Jakarta, Kamis (10/9/2020). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawati menghitung uang rupiah dan dollar AS di salah satu bank di Jakarta, Kamis (10/9/2020). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Nilai tukar rupiah terpantau dibuka melemah di hadapan dolar Amerika Serikat (AS) hari ini, Rabu (27/10/2021).

Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah terpantau dibuka melemah 17,50 poin atau 0,12 persen ke level Rp14.170 per dolar AS pukul 09.03 WIB.

Sementara itu, indeks dolar AS turun 0,01 persen atau 0,01 poin ke 93.94.

Bersama dengan rupiah, Korea Won melemah 0,08 persen, Filipina peso melemah 0,07 persen, dan China yuan melemah 0,04 persen hingga pukul 09.08 WIB.

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, fokus investor saat ini mengarah ke keputusan kebijakan dari pertemuan Bank Sentral Jepang (BOJ) dan Bank Sentral Eropa (ECB) yang berakhir pada Kamis (28/10/2021).

"Adapun konsensus pasar memperkirakan tak satu pun dari bank sentral tersebut akan mengumumkan perubahan kebijakan, walaupun ECB kemungkinan bakal membahas tentang tekanan inflasi," kata Ibrahim.

Ibrahim pun memperkirakan rupiah akan bergerak fluktuatif hari ini, dengan kecenderungan melemah di rentang Rp14.160-Rp14.200 pada perdagangan hari ini.

Dilansir dari Antara, dolar AS sedikit menguat pada akhir perdagangan Selasa waktu setempat, setelah bergerak di kisaran sempit karena pasar menunggu berita dari pertemuan bank sentral mendatang yang mungkin memicu volatilitas.

Setelah sebuah laporan menunjukkan bahwa konsumen AS lebih percaya tentang ekonomi daripada yang diperkirakan, indeks dolar naik moderat 0,1 persen pada 93,9280 pada pukul 15.30 waktu setempat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Annisa Saumi
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper