Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hore! Bitcoin Tembus Rekor Lagi, Nyaris Sentuh US$67.000

Harga Bitcoin menyentuh level US$66.930,39 pada Rabu (20/10/2021). Pada Kamis (21/10) pukul 7.43 WIB, harga cryptocurrency dengan valuasi terbesar ini tercatat pada US$65.849,46.
Ilustrasi Bitcoin/Bloomberg
Ilustrasi Bitcoin/Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Bitcoin kembali membuat tonggak sejarah baru dengan melampaui level tertinggi sepanjang masanya, melampaui level US$66.000 untuk pertama kalinya.

Berdasarkan data Coinmarketcap.com, harga Bitcoin menyentuh level US$66.930,39 pada Rabu (20/10/2021). Pada Kamis (21/10) pukul 7.43 WIB, harga cryptocurrency dengan valuasi terbesar ini tercatat pada US$65.849,46.

Dilansir Bloomberg, penguatan Bitcoin ini dipicu oleh penerimaan oleh institusi arus utama yang lebih besar setelah setelah keberhasilan peluncuran ETF bitcoin berjangka untuk investor AS pekan ini.

Harga Bitcoin naik lebih dari US$1.000 dalam satu menit tepat setelah pembukaan bursa saham AS pada Rabu.

“Ini adalah momen yang memvalidasi,” kata Jesse Proudman, salah satu pendiri dan CEO Makara, dikutip Bloomberg, Kamis (21/10/2021).

“Ini bukan lagi pertanyaan apakah kelas aset ini terus ada -- saya pikir itu adalah tanda yang sangat berarti dalam sejarah kelas aset digital yang lebih luas,” lanjutnya.

Permintaan untuk ProShares Bitcoin Strategy ETF terus melonjak, dengan lebih dari 29 juta saham ditransaksikan pada hari Rabu. Jumlah transaksi tersebut setara dengan US$1,2 miliar.

ETF atau reksa dana yang diperdagangkan di bursa terkait Bitcoin pertama yang terdaftar di AS ini diluncurkan pada hari Selasa sebagai ETF yang paling banyak diperdagangkan kedua dalam sejarah.

Bitcoin telah naik ke level tertinggi terbaru di atas gelombang likuiditas era pandemi, spekulasi, dan ekspektasi adopsi yang lebih luas oleh investor institusi.

Perjalanan aset kripto ini sangat fluktuatif sepanjang tahun 2021. Bitcoin jatuh di bawah US$30.000 pada bulan Juni di tengah kritik terhadap konsumsi konsumsi energi dari aktivitas transaksi dan penambangan, serta tindakan keras pemerintah China.

Kemudian, Bitcoin mulai pulih karena investor crypto mulai menyesuaikan diri dengan kebijakan China.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper