Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jangan Sampai Salah, Ini Perbedaan Koin dan Token dalam Aset Kripto

Meski nampak sama, baik koin dan token memiliki perbedaan yang sangat jelas. Namun, kerap kali investor sulit membedakannya karena keduanya sering tercampur.
Ilustrasi Bitcoin/Bloomberg
Ilustrasi Bitcoin/Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Dalam mata uang kripto atau cryptocurrency, sering dijumpai istilah koin dan token. Sering kali investor menganggap koin dan token adalah hal yang sama.

Meski nampak sama, baik koin dan token memiliki perbedaan yang sangat jelas. Namun, kerap kali investor sulit membedakannya karena keduanya sering tercampur.

Lalu, apa yang membedakan antara koin dan token?

Berdasarkan data yang dihimpun Bisnis, Selasa (19/10/2021), koin merupakan aset kripto yang memiliki teknologi blockchain sendiri. Misalnya, Bitcoin, Ethereum dan Cardano.

Koin terbentuk dalam proses mining atau penambangan dengan mekanisme Proof of Work ataupun Proof of Stake. Dengan dua mekanisme itu, seseorang dapat menambang atau mendapatkan koinnya sendiri.

Selain itu, koin bertindak sebagai mata uang pada umumnya sehingga dapat digunakan untuk transaksi ataupun disimpan. Namun, bedanya koin merupakan uang dalam bentuk digital. 

Mata uang kripto yang sering dijumpai ialah Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), Dogecoin (DOGE), Litecoin (LTC). Terbaru, El Salvador resmi menjadikan BTC sebagai mata uang resmi negara bersamaan dengan dolar Amerika.

Jika koin berdiri di dalam jaring blockchain milik sendiri, maka secara sederhana token merupakan aset digital yang menggunakan blockchain lain, misalnya Ethereum.

Lebih lanjut, Token terbentuk di dalam aplikasi terdesentralisasi (DApps). DApps yang menggunakan token umumnya lebih mudah untuk dikembangkan, seperti munculnya Keuangan terdesentralisasi (DeFi) dan token yang tidak dapat dipertukarkan (NFT).

Token juga merupakan representasi atau mewakili sebuah aset atau utilitas tertentu. Biasanya, token juga berfungsi sebagai alat tukar atau pembayaran dalam sebuah project. 

Token juga dapat disimpan untuk investasi hingga diperdagangkan. Beberapa token yang umum dijumpai yaitu Tether, Polygon, Uniswap, Solana dan Polkadot.

Sebagai contoh, Polygon merupakan platform cryptocurrency India yang berada di dalam blockchain Ethereum. Polygon memiliki untuk menyediakan transaksi yang lebih cepat dan lebih murah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper