Bisnis.com, JAKARTA – Lembaga pemeringkat PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) mempublikasikan 54 peringkat dari 51 perusahaan di periode kuartal III/2021. Tiga perusahaan mengalami penurunan peringkat selama kuartal III/2021.
Kepala Divisi Pemeringkatan Korporasi Pefindo Niken Indriasih mengatakan, publikasi peringkat ini datang dari sektor yang beragam. Sebagian besar berasal dari sektor pengolahan, konstruksi dan properti.
"Dari kegiatan peringkatnya adalah untuk pemantauan berkala atau surat utang yang diterbitkan, kesiapan jatuh tempo surat utang, emisi surat utang baru, pemantauan khusus, dan pemeringkatan perusahaan tanpa penerbitan surat utang, juga penarikan peringkat," kata Niken dalam konferensi pers Pefindo, Senin (18/10/2021).
Selama kuartal III/2021, Pefindo mempertahankan 32 peringkat, dua perusahaan diturunkan peringkatnya, tiga perusahaan turun peringkat dan revisi outlook, dan 4 perusahaan direvisi outlooknya dengan peringkat yang masih dipertahankan. Lalu, satu perusahaan ditarik peringkatnya dan 12 pemeringkatan baru dilakukan.
Dari sisi outlook, sebagian besar perusahaan peringkatnya dipertahankan, dengan outlook stabil ke 33 perusahaan, negatif outlook 15 perusahaan, dan credit watch (C.W.) negatif tiga perusahaan.
Niken menjelaskan, selama kuartal III/2021, tiga perusahaan yang diturunkan peringkatnya adalah PT Fastfood Indonesia Tbk. (FAST) dari idAA/Stabil menjadi idAA-/Stabil, PT Perkebunan Nusantara X dari idBBB+/Negatif menjadi idBBB/Stabil, dan PT Voksel Electric Tbk. (VOKS) dari idA-/Negatif menjadi idBBB+/Stabil. Lalu, PT J Resources Asia Pasifik Tbk. (PSAB) dari idA/Stabil menjadi idBBB/C.W. Negatif.
Baca Juga
"Selebihnya terkait revisi outlook ada Pos Indonesia yang outlooknya berubah dari negatif ke stabil, Adhi Karya dari negatif ke stabil. Lalu ada Perumnas dari C.W. negatif ke negatif, dan Indosat dari stabil ke C.W. negatif terkait dengan proses merger yang sedang berjalan,"ucapnya.
Pefindo juga melakukan penarikan peringkat dari PT Tridomain Performance Material Tbk. (TDPM) dan Pelindo IV dan I yang ditarik peringkatnya karena merger. Pefindo juga melakukan pemantauan berkala untuk PT Kapuas Prima Coal Tbk. (ZINC) dan melakukan publikasi peringkat pertama kali untuk PT Erajaya Swasembada Tbk. (ERAA) tanpa ada rencana penerbitan surat utang.