Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Top Broker Sepekan: Mirae Asset Cetak Nilai Transaksi Rp15,21 Triliun

Mirae mencatatkan nilai transaksi sebesar Rp15,21 triliun dari volume perdagangan sebesar 31,60 miliar saham.
Karyawan mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menggunakan ponsel di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (6/10/2021). Bisnis/Himawan L Nugraha
Karyawan mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menggunakan ponsel di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (6/10/2021). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia kembali menjadi broker saham dengan nilai transaksi tertinggi pada perdagangan sepekan, 11 Oktober – 15 Oktober 2021.

Berdasarkan data dari laman Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Sabtu (16/10/2021), Mirae mencatatkan nilai transaksi sebesar Rp15,21 triliun dari volume perdagangan sebesar 31,60 miliar saham.

Menyusul berikutnya adalah J.P Morgan Sekuritas Indonesia dengan volume transaksi sebesar 6,40 miliar saham dan mencatatkan gross value hingga Rp10,88 triliun. Kemudian, CGS-CIMB Sekuritas Indonesia mengekor di posisi ketiga dengan volume perdagangan 14,36 miliar dengan nilai transaksi Rp10,38 triliun.

Mandiri Sekuritas menjadi broker termoncer keempat pada pekan ini dengan volume transaksi sebanyak 13,08 miliar saham serta nilai transaksi sebanyak Rp10,07 triliun. Indo Premier Sekuritas berada di posisi kelima dengan nilai transaksi Rp9,33 triliun dari volume transaksi 13,38 miliar.

Posisi 10 besar lainnya diisi oleh UBS Sekuritas Indonesia, Maybank Sekuritas Indonesia, CLSA Sekuritas Indonesia, Semesta Indovest Sekuritas, dan Pacific Sekuritas Indonesia dengan nilai transaksi masing-masing Rp8,49 triliun, Rp7,65 triliun, Rp6,19 triliun, Rp6,08 triliun, dan Rp4,62 triliun.

Sebelumnya, inovasi mulai muncul dari para broker dengan menerapkan teknologi robot. Perusahaan efek Anggota Bursa PT Indo Premier Sekuritas mengungkapkan penggunaan robot dalam transaksi saham melalui aplikasi milik perseroan yaitu IPOT berbeda dengan sistem robot trading dalam jual-beli valuta asing (forex).

Head of Marketing & Retail PT Indo Premier Sekuritas Paramita Sari memaparkan aplikasi IPOT milik perseroan telah menggunakan Auto Trading Machine (ATM) yang telah dikembangkan sejak 2012.

“Sistem robo trading ATM kami membantu mengeksekusi saja. Semua keputusan dan instruksi dari investor yang menentukan,” jelas Paramita kepada Bisnis belum lama ini.

Konsep yang diusung oleh Indo Premier Sekuritas digunakan untuk mengotomasi transaksi dan pelaporan. Adapun, untuk transaksi tidak dispesifikkan bagi robot untuk melakukan aktivitas tanpa sepengetahuan nasabah.

Dalam menggunakan robot trading IPOT, nasabah harus memilih sendiri saham yang akan dijual-dibeli pada harga yang telah ditentukan sebelumnya juga oleh nasabah. Otomatis di sini dimaksudkan agar nasabah tidak kehilangan momen untuk mentransaksikan sahamnya.

Pada sistem tersebut, semua aspek dapat diatur oleh nasabah seperti saham apa, harga berapa, target berapa, jumlahnya berapa, hingga kapan eksekusinya.

“Konsepnya mengotomasikan instruksi yang diberikan nasabah. Robo trading versi IPOT ini membantu otomatisasinya saja,” ujar Paramita.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper