Bisnis.com, JAKARTA - Setelah aksi pemecahan saham atau stock split, saham PT Bank Central Asia Tbk. paling sering diperdagangkan selama sepekan pada 11-15 Oktober 2021. Saham lain seperti BUKA, BBRI, hingga MLPL juga ramai diperdagangkan.
Berdasarkan data dari laman Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Sabtu (16/10/2021), emiten berkode BBCA ini diperdagangkan hingga 245.426 kali menjadi yang tertinggi dalam sepekan. Total nilai perdagangannya pun tertinggi mencapai Rp5,98 triliun.
Setelah BBCA, ada saham PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) yang diperdagangkan dengan intensitas tinggi yang frekuensinya mencapai 173.042 kali dengan total nilai mencapai Rp2,04 triliun.
Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) menjadi saham yang paling sering diperdagangkan ketiga dengan total transaksi 137.275 kali dengan nilai Rp5,61 triliun.
Posisi keempat, diisi saham grup Lippo PT Multipolar Tbk. (MLPL) yang diperdagangkan hingga 134.194 kali dengan nilai mencapai Rp923,32 miliar. Selanjutnya, ada PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) yang diperdagangkan hingga 131.187 kali dengan nilai Rp548,5 miliar.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Jumat (15/10/2021), ditutup pada zona hijau dan berhasil menyentuh level psikologis 6.600 atau tepatnya 6.633,338.
Baca Juga
Secara keseluruhan selama sepekan ini, IHSG meningkat sebesar 2,34 persen dari posisi 6.481,769 pada pekan sebelumnya.
Nilai kapitalisasi Bursa turut mengalami peningkatan yang sama seperti IHSG, yaitu sebesar 2,34 persen, sekaligus mencatatkan pencapaian baru yaitu menembus angka Rp8.000 triliun, atau tepatnya sebesar Rp8.134,679 triliun dari angka Rp7.948,394 triliun pada pekan lalu.
Sementara itu, rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) mencatatkan perubahan sebesar 2,75 persen menjadi Rp17,452 triliun, dari Rp17,946 triliun pada pekan sebelumnya.
Rata-rata frekuensi transaksi harian Bursa turut mengalami perubahan sebesar 9,93 persen menjadi 1.444.963 transaksi dari 1.604.269 transaksi pada pekan yang lalu.
Rata-rata volume transaksi harian Bursa juga mengalami kontraksi atau perubahan sebesar 15,50 persen menjadi 23,384 miliar saham dari 27,673 miliar saham pada pekan sebelumnya.