Bisnis.com, JAKARTA – Saham PT Pratama Abadi Nusa Industri Tbk. melesat 24,50 persen pada sesi I perdagangan hari ini, setelah dikendalikan oleh raksasa properti Grup Agung Sedayu.
Saham PANI sempat dibuka merah pada awal perdagangan, namun tak lama kemudian terkena auto reject atas (ARA) pada Jumat (15/10/2021).
Seperti diketahui, Grup Agung Sedayu melalui PT Multi Artha Pratama (MAP) telah membayar Rp 54,12 miliar atau setara Rp 165 per saham untuk mengakuisisi PANI.
MAP melakukan pembelian sebanyak 328.000.000 saham yang mewakili 80 persen dari seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh secara langsung dari pemegang saham PANI.
“MAP telah melakukan penyampaian dokumen pelaksanaan Penawaran Tender Wajib (MTO) ke OJK dan perseroan per tanggal 12 Oktober 2021, MAP akan mengumumkan rencana MTO ini kepada publik apabila rencana tersebut telah mendapatkan persetujuan OJK,” jelas manajemen PANI, dikutip Jumat (15/10/2021).
PANI merupakan emiten baru yang tercatat masuk bursa pada 2018 silam. Perusahaan ini memiliki bidang usaha pembuatan kaleng yang banyak digunakan anak usahanya dalam mengemas ikan tuna.
Baca Juga
Manajemen Agung Sedayu menyebutkan pencaplokan PANI sebagai investasi. "Tujuan pengambilalihan perseroan [PANI] adalah untuk investasi dan pengembangan bisnis perseroan [MAP]," kata manajemen.