Menakar Akuisisi PANI oleh Agung Sedayu Hingga DGIK dengan DGK, Sinyal Backdoor Listing?

Sebanyak 80 persen saham PANI beralih entitas Agung Sedayu Group. Konglomerasi pengembang Pantai Indah Kapuk (PIK) ini semula mewacanakan IPO pada 2020 salah satu usahanya. Sedangkan DGIK diakuisisi oleh perusahaan sejenis sehingga berpotensi untuk dikonsolidasikan.

Bisnis.com, JAKARTA – PT Pratama Abadi Nusa Industri Tbk. (PANI) dan PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk. (DGIK) menjadi dua dari segelintir emiten yang sahamnya bergerak volatil dalam beberapa hari terakhir. Pemicunya tidak lain adalah pengumuman akuisisi oleh investor baru terhadap kedua perusahaan.

PANI, yang bergerak di industri pengolahan dan pengalengan hasil perikanan, dicaplok oleh entitas bernama PT Multi Artha Pratama (MAP). Tak tanggung-tanggung, 328 juta lembar alias 80 persen saham perseroan diambil alih oleh entitas baru tersebut.

Konten Premium Terbaru