Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wall Street Dibuka Hijau, Saham Raksasa Teknologi Kompak Lepas Landas

Microsoft Corp. dan Amazon.com Inc. memimpin kenaikan di Nasdaq 100 yang sarat akan saham teknologi, sementara S&P 500 cenderung berfluktuasi.
Seorang pejalan kaki yang memakai masker lewat di depan gedung bursa saham New York Stock Exchange (NYSE), New York, AS, pada Kamis, (22/7/2021)./Bloomberg
Seorang pejalan kaki yang memakai masker lewat di depan gedung bursa saham New York Stock Exchange (NYSE), New York, AS, pada Kamis, (22/7/2021)./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Amerika Serikat (AS) mengawali perdagangan Rabu (13/10/2021) waktu setempat pada zona hijau dipimpin kenaikan sektor teknologi menyusul laporan terbaru inflasi utama AS yang naik lebih cepat dari perkiraan.

Berdasarkan data Bloomberg pada 20.31 WIB, indeks Dow Jones Industrial Average dibuka menguat 0,08 persen menjadi ke level 34.405,28, sementara S&P 500 naik 0,28 persen ke 4.362,95, sedangkan Nasdaq melejit 0,58 persen menjadi 14.550,38.

Microsoft Corp. dan Amazon.com Inc. memimpin kenaikan di Nasdaq 100 yang sarat akan saham teknologi, sementara S&P 500 cenderung berfluktuasi.

Musim laporan pendapatan emiten untuk kuartal III/2021 juga menjadi katalis. JPMorgan Chase (JPM) dan BlackRock (BLK) melaporan hasil sebelum pembukaan pasar.

JPMorgan Chase, bank terbesar AS berdasarkan aset, membukukan hasil yang melampaui perkiraan, baik untuk pendapatan maupun laba. Hal ini didorong oleh rilis cadangan kredit yang lebih besar dari perkiraan dan penjualan yang kuat di divisi perbankan investasi dan perdagangan saham perusahaan.

Perkembangan terkini untuk sejumlah besar perusahaan di seluruh industri telah mencerminkan dampak kekurangan rantai pasokan dan tantangan pengiriman.

The Wall Street Journal melaporkan bahwa perusahaan-perusahaan mulai dari Costco (COST) hingga Walmart (WMT) telah terpaksa menyewa kapal mereka sendiri untuk mengimpor barang menjelang musim liburan.

Bloomberg juga melaporkan pada Selasa bahwa Apple (AAPL) akan memangkas target produksi iPhone untuk tahun ini sebanyak 10 juta unit karena kekurangan pasokan chip, yang masih berlangsung.

Data ekonomi terbaru AS yang dirilis Rabu mengonfirmasi bahwa ketidaksesuaian penawaran dan permintaan diterjemahkan ke dalam tekanan inflasi yang sedang berlangsung pada awal musim gugur.

Data Indeks Harga Konsumen Departemen Tenaga Kerja, harga inti, tidak termasuk makanan dan energi, naik 4,0 persen pada September 2021 dibandingkan tahun lalu, turun hanya sedikit dari posisi tertinggi 30 tahun yang terjadi pada Juni 2021 sebesar 4,5 persen.

Sementara itu, ukuran harga konsumen yang lebih luas termasuk semua kategori naik 5,4 persen pada September 2021 dibandingkan tahun lalu, dengan laju tercepat sejak 2008.

Analis Wall Street memperkirakan pertumbuhan rata-rata pendapatan emiten pada kuartal III/2021 sekitar 27 persen secara tahunan, menurut data FactSet. Meskipun ini masih akan menjadi tingkat pertumbuhan pendapatan tercepat ketiga sejak 2010, level tersebut akan menjadi perlambatan yang nyata dari kecepatan hampir 90 persen pada kuartal II/2021.

"Kami pikir investor harus mengencangkan sabuk pengaman mereka karena ini akan menjadi salah satu musim pendapatan yang sulit. Masalah rantai pasokan akan mendominasi pendapatan beberapa perusahaan. Ini akan memberi kita kejutan di awal Halloween. ” kata Aadil Zaman dari Wall Street Alliance Group kepada Yahoo Finance Live.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Farid Firdaus
Editor : Farid Firdaus
Sumber : Bloomberg/Yahoo Finance
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper