Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Saham Tambang Hot, tapi IHSG Rawan Koreksi

Naiknya harga saham berbasis komoditas berpotensi menahan kejatuhan IHSG.
Karyawan berada di dekat monito pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (30/1). Bisnis/Nurul Hidayat
Karyawan berada di dekat monito pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (30/1). Bisnis/Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) masih akan berada di tengah tekanan koreksi mengkipun harga komoditas menguat.

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG terpantau parkir di level 6.459 turun 22 poin dibandingkan penutupan hari sebelumnya. Pada awal perdagangan, IHSG dibuka pada level 6.482 dengan level terendah 6.451 dan level tertinggi 6.506 pada perdagangan kemarin.

Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang menuturkan saham berbasis batu bara akan menjadi bintang terang alias fokus bagi para investor dan trader dalam perdagangan Selasa ini.

"Hal ini menyusul tajamnya kenaikan harga Coal Newcastle Port delivery November semalam sebesar 14,06 persen ditutup pada level US$257.50 per tonnya. Saham komoditas lain yang juga berpotensi naik berasal dari Oil & Timah setelah juga menguat masing-masing sebesar 1,14 persen dan 0,33 persen," urainya, Selasa (12/10/2021).

Potensi naiknya harga saham berbasis komoditas tersebut ES perkirakan berpotensi menahan kejatuhan IHSG menyusul terjadinya aksi profit taking yang melanda Wall Street semalam membuat Indeks DJIA dan Nasdaq terjungkal masing-masing sebesar 0,72 persen dan 0,64 persen.

Adapun rentang pergerakan indeks komposit diperkirakan antara 6,403 - 6,498 dengan rekomendasi beli terhadap saham MDKA, BBNI, SRTG, AGII, MEDC, ITMG, TINS, ADRO, INCO, AALI, dan ANTM.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper