Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Turun Tipis 0,01 Persen ke 6.416, Aliran Dana Asing Masih Deras

Sebanyak 220 saham ditutup menguat, 289 saham terkoreksi, sedangkan 150 saham terpantau stagnan hingga akhir perdagangan hari ini.
Karyawan melintas di dekat layar penunjuk pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (12/6/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan
Karyawan melintas di dekat layar penunjuk pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (12/6/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup terkoreksi 0,01 persen pada hari Kamis (7/10/2021).

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG terpantau parkir di level 6.416 turun 1 poin dibandingkan penutupan hari sebelumnya. Pada awal perdagangan, IHSG dibuka pada level 6.414 dengan level terendah 6.392 dan level tertinggi 6.458 pada hari ini.

Ketika penutupan, tercatat total transaksi mencapai Rp17,06 triliun dengan nilai beli bersih atau net buy investor asing sebesar Rp1,17 triliun.

Melalui seluruh konstituen sebanyak 220 saham ditutup menguat, 289 saham terkoreksi, sedangkan 150 saham terpantau stagnan hingga akhir perdagangan hari ini.

Adapun saham-saham perbankan masih menjadi buruan investor asing. Diantaranya adalah BMRI yang menguat 1,52 persen dan BTPS naik 7,34 persen.

Sementara itu, Direktur Riset Sinarmas Sekuritas Jeff Tan mengatakan, kinerja indeks LQ45 mulai menunjukkan pergerakan positif sejak pertengahan tahun ini. Hal tersebut terlihat dari nilai net buy investor asing pada indeks ini yang terus meningkat hingga akhir September.

Ia mengatakan, total net inflow ke indeks LQ45 sudah positif sejak Mei lalu setelah mencatatkan net buy Rp1,2 triliun. Jumlah tersebut kemudian naik secara bulanan pada Juni hingga September masing-masing Rp2,4 triliun, Rp1,5 triliun, Rp5,1 triliun, dan Rp8 triliun.

“Secara month to date investor asing mencatatkan inflow positif Rp4,1 triliun. Ini menandakan investor sudah mulai ambil posisi di saham blue chip Indonesia sebelum investor ritel masuk,” jelasnya dalam konferensi pers virtual SimInvestLab Fast Track to Become First Class Investor, Kamis (7/10/2021).

Jeff melanjutkan, pergerakan indeks LQ45 juga mulai melewati IHSG sejak Agustus lalu. Menurutnya, hal ini menandakan reli IHSG yang terjadi selama beberapa waktu belakangan ditopang oleh kenaikan saham-saham bluechip, utamanya pada indeks LQ45.

Pemulihan indeks LQ45, lanjut Jeff, diharapkan membuat penguatan IHSG dalam jangka panjang lebih berkelanjutan dan optimal.

Dengan momentum penguatan ini, Jeff mengatakan investor sebaiknya mulai mencermati saham-saham blue chip yang dapat dibeli sebelum valuasinya terus menanjak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper