Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Turun Tipis, Asing Masuk Saham BBRI hingga UNVR

Akhir sesi I, IHSG turun 0,04 persen menjadi 6.414,93, setelah sepanjang sesi bergerak di zona merah-hijau dalam rnetang 6.392,73-6.458,64.
Pengunjung melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (22/3/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pengunjung melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (22/3/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan atau IHSG turun tipis pada sesi I meskipun investor asing cenderung masuk memborong saham big caps.

Pada perdagangan Kamis (6/10/2021) pukul 11.30 WIB atau akhir sesi I, IHSG turun 0,04 persen menjadi 6.414,93. Sepanjang sesi, indeks bergerak di zona merah-hijau dalam rnetang 6.392,73-6.458,64.

Terpantau 223 saham naik, 267 saham turun, dan 155 saham stagnan. Total transaksi mencapai Rp11,07 triliun, dengan aksi beli bersih investor asing Rp227,05 miliar. Perinciannya, Rp1,05 triliun net buy di pasar reguler, sedangkan net sell Rp820,61 miliar terjadi di pasar negosiasi dan tunai.

Saham BBRI, BMRI, PGAS, UNVR menjadi yang paling banyaak diborong investor asing siang ini dengan net buy di atas Rp100 miliar. Perinciannya, saham BBRI mencatatkan net buy Rp249,7 miliar, BMRI Rp175 miliar, PGAS Rp167,2 miliar, dan UNVR Rp124,9 miliar.

Sementara itu, tim analis PT Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi IHSG mengalami penguatan pada hari ini seiring dengan derasnya arus masuk dana investor asing. 

Bank Indonesia akan merilis data aset bersih milik investor asing serta cadangan devisa bulan September hari ini. DPR juga akan melaksanakan rapat paripurna untuk mengesahkan Rancangan Undang-Undang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (RUU HPP) 

"Dengan sentimen positif dari pasar global, serta arus masuk asing ke pasar saham Indonesia, kami berharap IHSG akan melanjutkan momentum positifnya hari ini," papar tim analis Samuel Sekuritas Indonesia dalam laporannya.

Bank Indonesia (BI) melaporkan posisi cadangan devisa pada akhir September 2021 mencapai US$146,9 miliar. Posisi cadangan devisa tersebut merupakan rekor tertinggi sepanjang sejarah, meningkat dari posisi bulan sebelumnya sebesar US$144,8 miliar.

“Peningkatan posisi cadangan devisa pada September 2021 antara lain dipengaruhi oleh penerimaan pajak dan jasa serta penarikan utang luar negeri pemerintah,” tulis BI dalam keterangan resmi, Kamis (7/10/2021).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper