Bisnis.com, JAKARTA - Emiten produsen baja PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. (KRAS) mencatatkan kinerja positif hingga Agustus 2021, dengan mencetak laba bersih Rp800 miliar. Perolehan laba bersih ini berkelanjutan, sejak pertama kali dicapai pada 2020.
Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus melihat kinerja KRAS sejauh ini cukup terbantu dengan harga komoditas yang mengalami peningkatan dan permintaan dari luar negeri yang cukup membantu kinerja perseroan.
“Ini menjadi sentimen positif. Tetapi, meskipun ada keuntungan, bukan berarti sahamnya bisa melalang buana,” kata Nico saat dihubungi, Senin (4/10/2021).
Secara jangka pendek, Nico memandang kinerja KRAS yang membaik bisa menjadi momen yang cukup positif. Namun, menurutnya konsistensi kinerja KRAS secara jangka panjang masih harus menjadi perhatian investor.
“Sejauh ini kami melihat masih banyak emiten baja lain yang masih memberikan daya tarik yang lebih baik ketimbang KRAS,” tuturnya.
Nico memprediksi, secara jangka pendek, ada kemungkinan saham KRAS akan bergerak menuju harga Rp540 per saham. Investor juga dapat memperhatikan saham KRAS apabila turun melebihi Rp480 per saham.
Baca Juga
Sementara Pengamat Pasar Modal Asosiasi Analis Efek Indonesia Reza Priyambada mengatakan, peningkatan kinerja KRAS seiring dengan meningkatnya pendapatan karena adanya imbas kenaikan permintaan akan bahan baja untuk sejumlah industri.
Di sisi lain, peningkatan tersebut juga berimbas terhadap meningkatnya kebutuhan akan bahan baku. Namun, lanjut Reza, peningkatan bahan baku ini masih bisa tercover dari peningkatan pendapatan.
"Selain itu, juga upaya efisiensi dan transformasi yang dilakukan memberikan tambahan pada kinerjanya," ujar Reza.
Reza merekomendasikan untuk beli saham KRAS, dengan target price Rp680-Rp700.
Pada perdagangan Selasa (5/10/2021) pukul 10.23 WIB, saham KRAS naik 15 poin atau 2,91 persen menjadi Rp530. Total transaksi mencapai Rp19,57 miliar, dengan kapitalisasi pasar Rp10,25 triliun. Sepanjang 2021, saham KRAS meningkat 25 persen.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.