Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Saham Blue Chip untuk Investor Pemula, Lirik TLKM Hingga ASII 

Setidaknya ada 3 poin yang dapat diperhatikan investor pemula dalam memilih saham-saham blue chip.  
Pengunjung memotret layar monitor perdagangan Indeks Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (27/7/2020). Bisnis/Abdurachman
Pengunjung memotret layar monitor perdagangan Indeks Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (27/7/2020). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA – Memilih saham yang tempat bagi investor pemula bukanlah hal yang mudah. Namun, saham-saham blue chip dapat menjadi pilihan untuk dibeli, selagi melakukan analisis terhadap perusahaan lain.

Head of Investment PT Reswara Gian Investa, Kiswoyo Adi Joe menuturkan bagi investor pemula yang telah menyiapkan dana dapat memilih saham-saham blue chip.  

Menurutnya, investor pemula perlu waktu dan pengalaman untuk dapat menentukan atau menganalisis sebuah emiten termasuk bagus atau tidak.  

"Investor pemula disarankan masuk ke saham blue chip karena umumnya investor pemula belum mengerti untuk menentukan perusahaan bagus atau gak dan itu perlu waktu," jelas Kiswoyo kepada Bisnis, Kamis (30/9/2021). 

Kiswoyo menjelaskan ada beberapa kriteria saham yang dapat tergolong sebagai saham blue chip, mulai dari tingginya kapitalisasi pasar hingga rajin membagikan dividen. 

1. Kapitalisasi Pasar

Pertama, saham yang memiliki kapitalisasi pasar yang besar. Artinya, menurut Kiswoyo saham dengan kapitalisasi pasar besar dapat menjadi penggerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). 

"Selain itu, mereka [saham blue chip] saham-saham penggerak IHSG sehingga kalau mau beli dalam jumlah besar atau kecil dan kapan aja pasti ada pasarnya," paparnya. 

2. Kinerja Positif

Kedua, perusahaan tersebut memiliki kinerja yang baik. Misalnya, saat pandemi Covid-19 baru melanda perusahaan tersebut mampu bertahan dan menghasilkan profit.

3. Manajemen Baik

Ketiga, emiten yang memiliki manajemen yang baik dengan menerapkan Good Corporate Governance (GCG). Di sisi lain, manajemen yang baik mampu menghasilkan kinerja yang bagus rajin memberikan dividen. 


Lebih lanjut, Kiswoyo merekomendasikan saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), PT Astra International Tbk (ASII), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI). 

Dia menjelaskan TLKM merupakan salah satu perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia. Selain itu, TLKM tercatat lebih banyak mencatatkan pendapatan dan aset dibandingkan emiten telekomunikasi lainnya. 

Kiswoyo menilai ASII merupakan perusahaan konglomerasi yang besar di Indonesia dab memiliki kinerja manajemen yang baik. Sementara itu, BBCA, BBRI, BBNI, dan BMRI merupakan deretan bank terbesar di Indonesia.


Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yuliana Hema
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper