Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Batu Bara Hot! UNTR dan BUMI Kejar Cuan

PT United Tractors Tbk. (UNTR) dan PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) optimistis kenaikan harga batu bara berdampak positif bagi kinerja perseroan.
Operasional tambang batu bara kelompok usaha Bumi Resources./bumiresources.com
Operasional tambang batu bara kelompok usaha Bumi Resources./bumiresources.com

Bisnis.com, JAKARTA – Harga batu bara yang memanas menembus US$200 per ton membawa angin segar bagi emiten terkait seiring dengan prospek bertambahnya margin.

Berdasarkan data Bloomberg, Selasa (28/9/2021) pukul 15.00 WIB harga batu bara di pasar Newcastle naik 23,25 poin atau 12,81 persen ke US$204,75 per ton.

Sekretaris Perusahaan PT United Tractors Tbk. (UNTR) Sara Lubis mengatakan bahwa kenaikan harga cukup banyak berdampak positif pada lini usaha tambang batu baranya.

“Namun secara volume penjualan, tidak ada perubahan karena sudah sesuai kapasitas,” kata Sara kepada Bisnis, Selasa (28/9/2021).

Adapun, pada semester I/2021, kenaikan harga batu bara berkontribusi pada pendapatan konsolidasian perusahaan sekitar 20 persen.

Berdasarkan perkembangan operasional terbaru emiten berkode saham UNTR tersebut sepanjang tahun sampai Agustus 2021 juga tercatat bisnis kontrak pertambangan melalui Pamapersada Nusantara, produksi batu baranya naik 2,89 persen dari 75,9 juta ton pada periode delapan bulan berjalan 2020 menjadi 78,1 juta ton sampai Agutus 2021.

Kemudian, untuk volume penjualan batu bara Tuah Turangga Agung tercatat nak 10,34 persen dari 6,72 juta ton pada ytd Agustus 2020 menjadi 7,42 juta ton pada ytd Agustus 2021 dengan target sampai akhir tahun sebanyak 8,8 juta ton.

Capaian ytd Agustus 2021 didominasi penjualan pada Januari 2021 yang mencapai 1,61 juta ton dengan perincian 386.000 ton thermal coal dan 1,22 juta ton coking coal. Sementara, pada Agustus sendiri penjualannya mencapai 309.000 ton, terdiri atas 75.000 ton thermal coal dan 234.000 ton coking coal.

Senada, Direktur dan Sekretaris Perusahaan PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) Dileep Srivastava menilai tahun ini sentimennya lebih kuat untuk harga batu bara.

“Kenaikan harga membawa semester pertama tahun ini pendapatan kami naik 16 persen, melampaui US$2,3 miliar. Ketika melihat harga, kami menemukan bahwa permintaan telah jauh melampaui pasokan karena memang diliputi oleh berbagai kendala,” kata Dileep.

Harga batu bara dalam enam bulan naik 20 persen cukup besar berperan membantu perusahaan bangkit dari rugi pada kuartal pertama menjadi cetak laba pada kuarta kedua.

“Melihat prosepek full year 2021 kami melihat prospek cerah terkait harga. Dari segi volume memang terdampak karena curah hujan tinggi dan kami berharap ketika hujan reda kami bisa memenuhi target kami di 85 juta– 89 juta ton melihat prospek pasar sepanjang 2021 ini sangat cerah,” ujarnya.

Untuk mencapai target produksi, Dileep menjelaskan BUMI memang menghadapi kendala yang datang dari alam, berdampak pada output.

“Saya yakin bahwa target 85 juta ton ini realistis. Kalau bumi belum bisa memproduksi 90 juta ton dalam satu tahun normal, kita bisa lakukan secara organik, kerahkan kemampuan dari yang sudah ada untuk tambah 5 juta ton atau lebih,” ujarnya.

Dari segi permintaan ada peningkatan, tapi harga tetap akan tergantung dari pasokan yang dibatasi, apakah itu dari Indonesia, Australia, Rusia, bahkan India.

“Jadi melihat harga batu bara saat ini, kita tidak akan melihat harga turun lagi ke US$120-US$130 dalam 2-3 tahun ke depan, tidak seperti US$48 dolar pada 2-3 tahun lalu,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper