Bisnis.com, JAKARTA - PT Panca Budi Idaman Tbk. (PBID) telah menyiapkan sejumlah strategi untuk menggenjot penjualan perseroan hingga akhir tahun 2021 ini. Produsen kemasan plastik ini optimistis target penjualan yang ditetapkan mampu diraih di sisa tahun ini.
Direktur PBID Lukman Hakim mengatakan, pihaknya akan menerapkan beberapa strategi seperti memperluas pangsa pasar dan jaringan distribusi, serta meningkatkan kualitas produk dan brand value.
"Selain itu kami juga akan meningkatkan inovasi dan diversifikasi produk, melakukan efisiensi operasional, dan menjalankan protokol kesehatan yang baik," ujar Lukman, Senin (27/9/2021).
Sebagai informasi, hingga akhir tahun ini, PBID menargetkan penjualan perseroan mampu tumbuh 10-15 persen dibandingkan dengan tahun lalu. Selain itu, perseroan juga menargetkan net profit margin mampu tumbuh 10-12% di 2021.
Lukman memandang optimistis PBID mampu meraih target ini. Pasalnya, plastik kemasan merupakan suatu kebutuhan masyarakat.
Menurutnya, sektor plastik kemasan mendukung usaha kecil menengah (UKM) dan pedagang pasar tradisional yang mayoritas masih membutuhkan plastik.
"Pandangan kami di kuartal IV/2021 masih cukup bagus. Karena masih dibutuhkan kemasan plastik untuk kue tradisional, makanan dan minuman, pembungkus bahan makanan, itu masih membutuhkan kemasan plastik," ucapnya.
Hingga semester I/2021, PBID mencatatkan peningkatan penjualan bersih 14,62 persen, menjadi Rp2,12 triliun, dari Rp1,85 triliun dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Beban pokok penjualan perseroan tercatat naik 10,64 persen menjadi Rp1,66 triliun, dari Rp1,5 triliun secara tahunan atau year-on-year. Hal ini membuat laba bruto perseroan meningkat menjadi Rp460 miliar, naik 31,43 persen dari Rp350 miliar di semester I/2020.
Perseroan pun mencatatkan peningkatan laba usaha menjadi Rp304 miliar. Laba usaha ini naik 60 persen dari Rp190 miliar secara tahunan.
Adapun laba bersih perseroan tercatat naik 68,20 persen menjadi Rp235,2 miliar sepanjang paruh pertama 2021, dibandingkan dengan paruh pertama 2020 sebesar Rp139,8 miliar.