Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Minyak Tembus Level Tertinggi 2 Bulan, Ekonomi Global Pulih

Kenaikan harga minyak didukung oleh meningkatnya permintaan bahan bakar dan penarikan persediaan minyak mentah AS.
Kapal tanker bersandar pengilangan minyak Bayonne, New Jersey, Amerika Serikat../Antara/Reuters
Kapal tanker bersandar pengilangan minyak Bayonne, New Jersey, Amerika Serikat../Antara/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Harga minyak naik pada akhir perdagangan Kamis (24/9/2021) waktu setempat, dengan Brent menyentuh level tertinggi dalam lebih dari dua bulan. 

Kenaikan harga minyak didukung oleh meningkatnya permintaan bahan bakar dan penarikan persediaan minyak mentah AS karena produksi di Teluk Meksiko masih terhambat setelah dilanda dua badai berturut-turut.

Mengutip Antara, Jumat (24/9/2021), minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman November terangkat US$1,06 atau 1,4 persen, menjadi menetap pada US$77,25 per barel, harga tertinggi sejak pertengahan Juli. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman November bertambah US$41,07 atau 1,5 persen, menjadi ditutup di US$73,30 per barel.

"Kenyataannya sedang terjadi, ada lebih banyak pembicaraan tentang pengetatan persediaan global dan ada kekhawatiran tentang masalah pasokan memasuki musim dingin," kata Phil Flynn, analis senior di Price Futures Group di Chicago.

Dukungan tambahan mungkin datang karena Gedung Putih Washington mengambil garis yang lebih keras terhadap Iran.

Pada Rabu (22/9/2021), kedua kontrak melonjak 2,5 persen setelah Badan Informasi Energi AS (EIA) melaporkan persediaan minyak mentah AS dalam seminggu hingga 17 September turun 3,5 juta barel menjadi 414 juta. Ini merupakan posisi terendah sejak Oktober 2018.

Juga mendukung harga, beberapa anggota Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya telah berjuang untuk meningkatkan produksi setelah bertahun-tahun kekurangan investasi atau penundaan pekerjaan pemeliharaan selama pandemi.

Pada Rabu (22/9/2021), menteri perminyakan Irak mengatakan OPEC+ sedang bekerja untuk menjaga minyak mentah mendekati US$70 per barel karena ekonomi global pulih. Kelompok ini akan menggelar pertemuan pada 4 Oktober.

"Kemampuan ekspor Iran sebagian bergantung pada menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015-nya. Jendela tetap terbuka tetapi Teheran belum mengindikasikan apakah pihaknya bersedia untuk melanjutkan pembicaraan di Wina," kata seorang pejabat senior AS.

Dolar AS, yang biasanya memiliki hubungan terbalik dengan harga-harga komoditas, turun dari level tertinggi satu bulan setelah Federal Reserve mengisyaratkan akan segera mulai mengurangi pembelian obligasi bulanan dan menetapkan tingkat suku bunga yang lebih tinggi tahun depan.

"Bank sentral AS memberikan pemberitahuan terlebih dahulu tentang niat taperingnya, sehingga mengkonfirmasi optimisme ekonominya, yang pada akhirnya menunjukkan permintaan minyak AS yang kuat,” kata Barbara Lambrecht, analis di Commerzbank.

Harga minyak juga mendapat dukungan karena kekhawatiran mereda atas kemungkinan gagal bayar jangka pendek oleh pengembang properti China Evergrande atas obligasi dolarnya.

Data EIA menunjukkan, sebagai tanda penguatan permintaan bahan bakar, tingkat pemanfaatan kilang-kilang Pesisir Timur Amerika Serikat naik menjadi 93 persen, tertinggi sejak Mei 2019. Lonjakan harga gas alam juga mendukung sentimen pasar.

“Kekurangan pasokan gas dapat mendorong utilitas listrik untuk beralih dari gas ke minyak jika musim dingin menjadi lebih dingin tahun ini,” tulis analis ANZ Research dalam sebuah catatan.

Harga gas alam telah melonjak di seluruh dunia dalam beberapa bulan terakhir karena sejumlah faktor termasuk peningkatan permintaan dari Asia ketika pulih dari pandemi, persediaan gas yang rendah, dan pasokan gas yang ketat dari Rusia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Farid Firdaus
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper