Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indeks Dolar Menguat, Rupiah Tergelincir di Awal Perdagangan

Nilai tukar rupiah dibuka melemah 7,50 poin atau 0,05 persen ke Rp14.250.
Karyawati salah satu bank memperlihatkan uang rupiah dan dolar di Jakarta, Kamis (29/4/2021). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawati salah satu bank memperlihatkan uang rupiah dan dolar di Jakarta, Kamis (29/4/2021). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terpantau bergerak melemah pada awal perdagangan hari ini, Jumat (24/9/2021).

Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah dibuka melemah 7,50 poin atau 0,05 persen ke Rp14.250.

Rupiah kemudian bergerak melemah 0,04 persen atau 5 poin ke level Rp14.247,5 per dolar AS pada pukul 09.17 WIB.

Sementara itu, indeks dolar AS terpantau menguat 0,022 poin atau 0,02 persen ke level 93,107 pada pukul 09.08 WIB.

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, dolar AS naik pada Kamis (24/9/2021) mencapai level tertinggi dalam sebulan. Kenaikan ini karena Bank Sentral AS berencana untuk memulai pengurangan aset dan menaikkan kenaikan suku bunga jauh lebih cepat daripada rekan-rekan pasar negara maju.

"Untuk perdagangan hari ini, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif, tetapi, ditutup melemah  di rentang Rp14.230 - Rp14.280," kata Ibrahim dalam riset harian, dikutip Jumat (24/9/2021).

Sebagaimana diketahui, The Fed tidak mengumumkan mereka akan memulai pengurangan aset saat menurunkan keputusan kebijakannya pada hari Rabu.

Namun, Ketua The Fed Jerome Powell mengatakan pengurangan dapat berakhir sekitar pertengahan 2022, membuka jalan bagi kenaikan suku bunga.

Sementara itu, tim riset Monex Investindo Futures menuturkan, dolar AS nampak melemah di awal sesi Jumat (24/9). Dolar tertekan akibat meningkatnya minat pasar terhadap aset-aset berisiko di tengah ditundanya rencana tapering stimulus moneter The Federal Reserve hingga awal tahun 2022. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper